Hantu HTI Gentayangan: Khutbah Idul Adha di Yogya Ungkit Larangan Khilafah
Cari Berita

Advertisement

Hantu HTI Gentayangan: Khutbah Idul Adha di Yogya Ungkit Larangan Khilafah

Duta Islam #02
Selasa, 21 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Sigit Purnawan Jati menyampaikan khotbah idul adha di Yogya, dibelakangnya terpampang bendera Ar Rayah. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
DutaIslam.Com - Terdapat kain besar berwarna hitam dengan tulisan kalimat tauhid yang disebut Ar-Rayah dipampang di lokasi pelaksanaan salat idul adha di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada Selasa (21/8/2018) pagi.

Tak hanya pemasangan Ar-Rayah yang identik dengan dengan bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu, khatib bernama Sigit Purnawan pada salat Idul Adha tersebut berbicara demokrasi yang dinilainya salah kaprah. Dia juga menyinggung larangan perjuangan penegakan khilafah.

"Syariah Islam seolah haram diterapkan hanya karena satu tuduhan tak beralasan, bisa mengancam kebhinekaan," kata Sigit Purnawan Jati selaku khatib salat Idul Adha, Selasa (21/8/2018), sebagaimana dilansir Detik.

"Demikian pula institusi penerap syariah yakni khilafah Islam juga terlarang diperjuangkan. Bahkan tak boleh (diperjuangkan) meski sekedar diwacanakan," lanjutnya.

Kemudian Sigit juga mengritisi banyaknya aktivis pembela khilafah Islam yang kriminalisasi. Tak hanya itu, organisasi pejuang khilafah Islam secara paksa dibubarkan pemerintah. Sigit tidak menjelaskan organisasi dari pejuang khilafah Islam tersebut.

"Organisasi mereka bubarkan dengan tuduhan yang diada-adakan. Padahal jelas, khilafah adalah bagian penting dari ajaran Islam yang wajib ditegakkan," ujarnya.

Mengetahui hal ini beserta cirinya, mantan ketua HTI Bangka Belitung secara tegas mengatakan bahwa pelaksanaan salat idul adha di halaman parkir Stadion Mandala Krida tersebut adalah aktifitas HTI.

Ia juga mengamati di beberapa tempat seperti di Bogor, Serang, dan Bangka Belitung, khutbah di masjid-masjid tersebut masih diisi oleh khatib-khatib dari pentolan HTI.

"HTI tidak akan mati kalau para muassisnya masih bebas bergerak," terang Ayik kepada Dutaislam.com, Selasa (21/08/2018). [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB