Fahri Hamzah PKS. Foto: Istimewa. |
Alasan Fahri masuk akal. Banyak kader PKS yang selalu menganggap kalimat pimpinan PKS sebagai hukum tertinggi atau taklid. Menurut Fahri, hal itu kesalahan berpikir.
"Memang ada kesalahan berpikir dari awal yang menganggap seolah-olah kata-kata pimpinan PKS itu pasti lebih tinggi dari hukum negara," ujar Fahri, Jumat (03/08/2018) dilasir dutaislam.com dari tempo.co.
Contoh yang dikemukakan Fahri terkait perseteruan dirinya dengan PKS yang terjadi tiga tahun terakhir. Fahri dipecat kemudian mengajukan gugatan. Fari menang telak 3-0. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga Mahkamah Agung mengabulkan gugatan Fahri. Kemengan tersebut menurut Fahri karena lawyer PKS ikut kata pimpinan PKS.
"Lawyer-lawyer oknum pimpinan PKS itu yang dibaca apa kata pimpinan, bukan hukum negara. Waktu di PN begitu, waktu di PT juga begitu, waktu di MA juga begitu. Dianggap kalo mengutip kata-kata pimpinannya bisa menang di pengadilan, ya gak bisa," tutur Fahri.
Ketaatan yang tak bisa digugat tersebut, kata Fahri, membuat anggota PKS abai terhadap hukum negara dan hanya mendengarkan apa yang diucapkan oleh pimpinannya.
"Itu yang salah dan enggak boleh, enggak boleh orang berpartai begini, rusak partainya. Nanti kalau memimpin negara rusak negaranya," kata Fahri Hamzah dilansir dari media yang sama. [dutaislam.com/pin]