Dosen UMM Malang. Foto: Istimewa. |
Pujian itu disampaikan melalui sebuah tulisan yang berjudul “All NU Final: Siapapun Pemenangnya Adalah NU”. Nurbani memberikan pujian kepada NU setelah belakangan NU jadi perbincangan di jagad publik. Nurbani mengakui kehebatan NU.
“Bukan NU kalau tidak mengejutkan. Berpikir di luar kotak (out The box) dan terus tidak lelah membangun paradigma, layaknya sebagai sebuah gerbong dengan muatan penuh, NU tetap lincah bergerak dan genit. NU tak bisa ditarik dalam definisi yang rigid, sebaliknya NU selalu inklusif dan kenyal dengan berbagai kondisi,” kata Nurbani memulai tulisannya yang diunggah, Sabtu (18/08/2018).
Selanjutnya Nurbani memuji NU yang selalu berpikir di luar kotak dan tidak pernah lelah membangun paradigma layaknya sebuah gerbong yang dengan muatan NU. NU disebutnya tidak bisa ditarik dalam definisi yang rigid. Kenyal selalu ingklusif dan kenyal dengan berbagai kondisi.
“Bukan NU kalau tidak mengejutkan. Berpikir di luar kotak (out The box) dan terus tidak lelah membangun paradigma, layaknya sebagai sebuah gerbong dengan muatan penuh, NU tetap lincah bergerak dan genit. NU tak bisa ditarik dalam definisi yang rigid, sebaliknya NU selalu inklusif dan kenyal dengan berbagai kondisi,” paparnya.
Nurbani juga menyindir para pengamat yang gampang menganggap NU opportunis dan tidak konsisten.
“Para pengamat gampang sekali bilang bahwa NU uportunis, in-konsisten atau lebih mengutamakan tujuan jangka pendek, tapi bukan NU kalau tidak bisa memberi alasan telogis. Dan hasilnya memang luar biasa,” katanya. [dutaislam.com/pin]