Kiai Ma’ruf Amin: Khilafah Ditolak Karena Langgar Kesepakatan Pendiri Bangsa
Cari Berita

Advertisement

Kiai Ma’ruf Amin: Khilafah Ditolak Karena Langgar Kesepakatan Pendiri Bangsa

Duta Islam #02
Kamis, 19 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
KH Ma’ruf Amin (tengah) saat mengahadiri acara halal bi halal dan halaqoh ulama di Hotel Syariah Jalan Adisucipto Solo, Jawa Tengah.
DutaIslam.Com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bentuk final yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa. Karena itu upaya mengganti bentuk negara seperti khilafah merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan.

“Mengapa khilafah ditolak di Indonesia? Karena melanggar kesepkatan (mitsaq),’’ tegas Kiai Ma’ruf di depan peserta Halaqah Ulama Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Jateng, Rabu (18/07/2018).

Halaqah yang merupakan kerja sama MUI Jateng dengan Badan Kesbangpol Jateng itu berlangsung selama dua hari di Hotel Syariah Jalan Adisucipto Solo. Acara tersebut dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo diikuti pengurus MUI se-Jateng, unsur pondok pesantren, Ormas Islam dan perguruan tinggi. Selain Kiai Ma’ruf Amin, dijadwalkan menjadi pembicara Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, dan Prof Dr Kuswinarno Kepala Balai Litbang Agama Semarang.

Menurut Kiai Ma’ruf Amin yang juga Rais Aam PBNU, apakah Islam  Indonesia dengan di Arab Saudi sama atau tidak? ‘’Ada kesamaanya ada juga perbedaanya,’’ katanya.

Kesamaannya, kata Kiai Ma’ruf karena sama-sama bersumber pada Alquran dan Hadist. Tidak sama karena umat Islam di Indonesia mempunyai kesepakatan berupa Pancasila dan NKRI. ‘’Karena itu Islam di Indonesia Islam kafah maal mitsaq (Islam dengan kesepakatan),’’ tegas Kiai Ma’ruf.

Menurutnya Indonesia bukan negara Islam juga bukan darul harbi (negara perang). Boleh memperjuangkan ajaran Islam tetapi dengan mematuhi kesepakatan berupa aturan dan konstitusi. ’’Memperjuangkan dengan terror itu bukan jihad. Jihad juga bukan terror,” tegasnya. Dalam hal ini terjadi kesalahan dalam mengartikan makna jihad.

Dalam situasi perang, jihad diartikan perang. Namun dalam situasi damai seperti di Indonesia artinya islah yaitu membangun atau memperbaiki di segala bidang. ‘’Membangun madrasah, kesehatan, sosial, ekonomi itu semua jihad,’’ katanya. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB