 |
| Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska), Jumat (27/07/2018). Foto: Istimewa |
"Saat acara Apel Akbar kemarin pukul 14.30 WIB, ada Mars ormas Nahdlatul Ulama (NU), sebelumnya itu tidak pernah ada, dan memang seharusnya tidak ada karena UIN harus independen," kata Haris Oky Adi Supinta, Menteri Hukum dan HAM BEM UIN Suska, sebagaimana dikutip Riauonline.co.id yang memberitakan kabar tersebut.
Padahal, kata Armansyah, yang berkomentar di berita Riauonline.co.id, yang dinyanyikan bukanlah Mars NU melainkan lagu Ya Lal Wathon. "Ya lal wathon itu bukan mars NU mas, kurang baca ya mas? Searching apa mars NU," tulisnya, yang diketahui juga mahasiswa UIN Suska Riau yang mengambil jurusan Bahasa Inggris.
Hal senada juga dikatakan Yoyok, menurutnya, Yalal wathon itu adalah mars bela negara, bukan Mars NU. "Yalal wathon itu adalah mars bela negara yang diciptakan oleh KH. Wahab Chasbullah sebagai mars perjuangan pasukan Hizbullah, dan itu bukan mars NU," tulisnya.
Buat mahasiswa-mahasiswa culun yang alpa sejarah itu, ini loh Mars NU:
MARS NU (Nahdlatul Ulama)
Nahdlatul Ulama memanggil kita
Berjuang t’rus mendampingi bangsa
Semangat menegakkan Panji Islam
Ahlussunnah Wal Jama’ah
Menjaga nilai-nilai luhur yang ada
Bhinneka Tunggal Ika
Mencipta, mengembangkan budaya bangsa
Indonesia..
Bersama umat, bersama rakyat
Membangun nusa dan bangsa
Al-Quran Hadist Ijma dan Qiyas
Menjadi pedoman tuk melangkah
Al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih
Wal akhdzu bil jadidil ashlah.
Demikian, belajar lagi ya dedek mahasiswa! [dutaislam.com/gg]
