Habib Luthfi: Saya Punya Kakek Kalau Ngajar Tafsir Berpakaian Indah Seperti Pengantin
Cari Berita

Advertisement

Habib Luthfi: Saya Punya Kakek Kalau Ngajar Tafsir Berpakaian Indah Seperti Pengantin

Duta Islam #03
Rabu, 27 Juni 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Al-Qur’an tidak sekadar kitab petunjuk yang memuat anturan-aturan bagaimana manusia hidup. Lebih dari itu Al-Qur’an adalah kita suci yang diturunkan Allah pencipta manusia dan seluruh alam raya.

Karena Al-Qur’an adalah kalam tuhan, maka Al-Qur’an menajdi kitab yang agung. Namun, tidak sembarangan orang bisa merasakan keagungan Al-Qur’an.

Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan menuturkan, membaca Al-Qur’an, tafsir dan hadis syarahnya bisa dilakukan dalam keadaan apapun. Namun, hal itu tidak cukup untuk bisa merasakan kehebatan Al-Qur’an. Artinya, agar dapat merasakan kehebatan Al-Qur’an, maka membaca Al-Qur’an harus dengan etika dan tatakrama. 

“Membaca Al-Quran, tafsir dan hadis syarahnya bisa dalam keadaan apapun. Tapi untuk bisa merasakan keagungan Al-Quran (haibat al-Quran) ada etikanya, ada adab dan tatakramanya,” ujar Habib Lutfi melalui akun Twitternya Mei 2018 lalu.

Habib Lutfhi bercerita bahwa beliau punya kakek yang memiliki adab yang tinggi ketika ngajar Tafsir Al-Qur’an. Adabnya diwujudkan dalam bentuk penghormatan yang sebenar-benarnya. Habib Lutfi tidak menyebutkan nama kakek tersebut, namun ia menegaskan begitu kakeknya ngajar tafsir musti berpakaian indah demi mengagungkan Al-Qur’an.

“Saya punya kakek, kalau mau ngajar tafsir berpakaian indah seperti anggunnya pengantin,” katanya.

Demikian, salah satu cara memuliakan dan mengagungkan Al-Qur’an. [dutaIislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB