Deen Assalam (Agama Perdamaian)
Cari Berita

Advertisement

Deen Assalam (Agama Perdamaian)

Duta Islam #02
Sabtu, 09 Juni 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Deen Assalam (Agama Perdamaian). Ilustrasi: Istimewa
Oleh Muhammad Miqdad Sya'roni

DutaIslam.Com - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh Rahmat Allah, kasih sayang yang tiada batas diberikan kepada umat manusia tanpa henti dan terputus. Karena sifat Rahman rahim Allah, maka kehidupan di alam semesta ini menjadi damai.

Agama Islam mencintai akan perdamaian, firman Allah dalam QS. Al Anfal ayat 61:

وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Anfal 61).

Jika kita sekilas memahami ayat di atas, bahwa manusia yang mencintai perdamaian maka ia adalah yang bertawakal (pasrah) kepada Allah. Karena ialah dzat sang penguasa yang mengetahui segalanya.

Akhir-akhir ini kita sering melihat dan mendengar salah satu lagu "Deen Assalam" yang dibawakan oleh grup musik Arabian Sabyan, mencoba untuk mengenalkan Islam dengan cara yang damai melalui syair-syair yang dibawakannya.

Salah satu petikan syairnya, Abtahiyah wabsalam, ansyuru ahlal kalam, zainudinyahtirom.  Abmahabbah wabtisam, ansyuru bainal anam hadzahuu deen assalam.

"Melalui perilaku mulia dan damai, sebarkanlah ucapan yang manis. Hiasilah dunia dengan sikap (akhlak) yang hormat. Dengan cinta dan senyuman, Sebarkanlah di antara insan, (Inilah Islam) agama perdamaian".

Dengan syair "Deen Assalam" ini juga ikut mensyiarkan Islam melalui syair-syair penuh dengan perdamaian. Dengan akhlak yang mulia menjadikan damai semuanya, menyebarkan Islam dengan cinta dan kasih sayang maka Islam menjadi agama yang penuh dengan perdamaian dan kesejukan yang memberikan Rahmat bagi seluruh alam.

Seperti halnya Para Walisongo dalam mengislamkan masyarakat Jawa dan Nusantara yang dalam kurun waktu kurang dari satu abad, berhasil mengislamkan masyarakat Jawa menjadi mayoritas beragama Islam, yang sebelumnya mayoritas adalah Hindu-Buddha.

Salah satu indikator keberhasilan Para Walisongo dalam menyebarkan agama Islam adalah berdakwah dengan cara yang bijaksana (bil hikmah), cara-cara yang damai namun penuh arti. Dengan kebijaksanaan dan perdamaian yang disampaikan oleh para Walisongo, maka banyak masyarakat Jawa dan Nusantara tertarik untuk masuk agama Islam.

Mari kita sampaikan kepada seluruh alam jagat raya, bahwa Islam adalah agama yang penuh perdamaian, penuh akan cinta dan kasih sayang, serta agama yang memberikan keselamatan. Semoga kita di bulan ramadhan tahun ini selalu dalam naungan rahmat, nikmat, berkah dan maghfirah dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Amin. [dutaislam.com/gg]

Muhammad Miqdad Sya'roni, Sekretaris II Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Seni Hadrah Indonesia  Nahdlatul Ulama (Ishari NU) Kabupaten Jepara.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB