ITS Surabaya. Foto: Istimewa. |
DutaIslam.Com - Ada Kaprodi, Dosen dan Guru besar di ITS yang secara jelas menyatakan dukungan kepada HTI. Sebagai Alumi ITS, hal ini tentu sangat saya sayangkan karena ITS sebagai perguruan tinggi milik Republik Indonesia, bukan milik Negara Khilafah! Mereka dibiayai oleh negara.
Fanatisme kelompok (ashabiyah) di HTI itu sangat kuat, bahaya kalau mereka pegang jabatan publik, jabatan itu akan dimanfaatkan bagi golongan mereka sendiri. Mereka sok-sok an anti NKRI, tapi numpang hidup di NKRI bahkan dibiayai oleh pemerintah.
Meme-meme dosen ITS yang beredar |
Alhamdulillah setelah viralnya tokoh-tokoh HTI yang berasal dari kampus ITS, tidak lama kemudian pihak Kampus memberi tanggapan melalui surat pernyataan sikap Resmi terkait tiga dosen yang mendukung atau menjadi tokoh HTI.
Pernyataan dari pihak kampus ITS |
Namun demikian, perlu dicatat kita tentu tidak boleh mengucilkan atau memusuhi mereka, kita harus tetap rangkul serta mengajak mereka untuk kembali kepangkuan Negara berideologi Pancasila yang sudah final disetujui oleh para pendiri bangsa, termasuk para kiai, ulama, dan para pejuang lainnya.
Kita hanya benci pada ideologi yang dibawa oleh mereka sebagai penghianatan terhadap para pendiri bangsa, namun mereka tetaplah saudara kita. Mari kita rajut persaudaraan dan persatuan demi perdamaian dunia. Terima kasih! [dutaislam.com/pin]
Yusuf Muhammad, Alumni ITS Surabaya