Kiai Sholeh Qosim, Dari Perjuangan, Uang 500-an, Viral, Sujud Dipanggil Tuhan
Cari Berita

Advertisement

Kiai Sholeh Qosim, Dari Perjuangan, Uang 500-an, Viral, Sujud Dipanggil Tuhan

Duta Islam #02
Jumat, 11 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kiai Sholeh Qosim Wafat dalam kaedaan sujud. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Kiai Qasim, pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ismailiyah, Ngelom, Sidoarjo yang tahun 2017 lalu viral setelah tangannya dicium Presiden Joko Widodo, telah berpulang Kamis (10/05/2018) lalu. Beliau meninggal dalam kedaan sujud saat menjalankan ibadah shalat maghrib.

Jenazah Kiai Qosim dimakamkan di kompleks makam Ngelom Pesantren, Sidoarjo, usai Shalat Jumat (11/05/2018).

“Salat Maghrib sujud tidak bangun, tasbih masih di tangan, pendungane (minta doanya, red),” kata Gus Miftah, cucu Kiai Sholeh Qasim.

Salah satu guru MTs Bahauddin Ummu Latifah juga menjadi saksi atas meninggalnya Kiai Qasim.

“Waktu itu ditunggu salah satu anaknya di lantai bawah. Namun hingga lama, kiai tidak turun-turun. Akhirnya dicek, rupanya masih sujud. Waktu itu dipikirnya masih salat. Ditunggu hingga lama kok ndak bangun-bangun. Setelah dibangunkan, ternyata wajahnya sudah pucat,” katanya.

Kenangan dan Sejarah Singkat Perjalanan Hidup Kiai Qosim


Banyak kenangan yang telah ditorehkan oleh Kiai Khos ini selama hidupnya. Masa mudanya beliau dikenal gigih, menjadi laskar Sabilillah  dan berperang melawan penjajah. Nama Kiai Sholeh Qosim menjadi buah bibir setelah Presiden Joko Widodo mencium tangan beliau dengan penuh ketundukan pada HUT ke-72 TNI di Cilegon Banten 5 Oktober 2017 lalu.

Baca: Meneladani Kiai Sholeh Qasim, Kiai Sepuh Pelaku Sejarah Kemerdekaan RI

Sahari-hari, kiai sepuh yang berumur 90 tahun masih semangat mengabdikan dirinya untuk ilmu dan masyarakat. Subhanallah. Dari cerita Gus Miftah, selama kepalanya tidak berat belaiu selalu menghadiri undangan masyarakat.

Malam Rabu Ngaji di Ampel, dua mingga pada malam Kamis di Masjid Krian, Selasa dan Rabu Pagi Ngaji di rumah, dan setiap Kamis keliling Sidoarjo dalam Jama'ah Roha Bukhori Ihya'us Sunnah.

Kiai Qasim lahir di bangil, 1 Januari 1030. Kelahirnnya itu hanya berdasarkan ingatan saat ini. Usia yang riil kemungkinan lebih tua. Beliau memiliki satu istri, delapan putra dan satu putri, 29 cucu, dan tujuh cicit.

KH Qosim adalah ulama karismatik NU sekaligus saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Bahauddin Ngelom, Sidoarjo, namun dikenal sebagai ulama yang sederhana. Beliau juga amanah dan menjaga diri dari makanan yang subhat.

Diceritakan Muhammad Natsir, salah satu santri dan tetangga dekat Kiai Sholeh, satu kali dirinya dipanggil Kiai Qosim untuk mengembalikan uang sebesar Rp 500. Uang itu untuk pembangunan masjid yang secara tak sengaja tertinggal di amplop.

"Saya pikir berapa, ternyata uang itu  500 rupiah yang tertinggal di amplop. Jadi beliau itu memang sering dapat amplop dari tamu, tapi amplop itu tidak pernah dibuka, langsung dimasukkan ke dalam kotak masjid. Saat dibuka untuk kebutuhan pembangunan masjid tertinggallah uang 500 rupiah itu," ujar Muhammad (tribunnews.com).

Baca: Viral Kiai Sholeh Qosim, Ini Kisah Beliau Menurut Cucunya

Oleh Kiai Qasim, Muhammad diminta memberikan uang Rp 500 itu untuk diserahkan ke masjid. Lain itu, suatu ketika guru-guru dari sekolah yang diasuh Kiai Qosim mengharap agar sekolah libur hari Minggu. Alasannya agar agar semakin ramai dan banyak santri. Mendengar hal itu Kiai Qosim menjawab:

“Kalau kamu gak mau ya keluar saja (tidak usah mengajar), saya ini pegang amanah dari para kiai untuk libur di Hari Jumat” ujar Kiai Qasim sebagaimana diceritakan Muhammad.

Pondok Pesantren Ismailiyah naungan Kiai Sholeh Qosim sampai saat ini pun libur hanya di hari Jumat. Beliau masih memegang amanah kiai dan tidak mau atas usulan para guru pada waktu itu. Kiai Qasim meninggal malam Jumat yang merupakan sayyidul ayyam. Dalam keadaan sujud pula. Jumat (11/05/2018).


Suasana rumah duka Kiai Qosim di Jalan Ngelom gang 1 dipenuhi ribuan pelayat. Raut muka kesedihan terpancar dari wajah para pelayat. Sebagian mata pelayat terlihat berkaca-kaca. Banyaknya pelayat yang datang ke rumah duka membuat anggota Barisan Serbaguna Ansor (Banser) terpaksa menutup jalan dengan berjajar. Jalan Raya Ngelom arah Geluran Kletek ditutup sementara malam itu (tirbunnews.com).

KH Qosim adalah ulama karismatik NU. Satu di antaranya beliau merupakan Pengurus Mustasyar PWNU Jatim 2013-2018. Innalillahiwainnailahirojiaun. Selamat Jalna Kiai Qosim. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB