Haramkan BPJS, Sugi Nur Obati Diri dengan Nabrak Tiang
Cari Berita

Advertisement

Haramkan BPJS, Sugi Nur Obati Diri dengan Nabrak Tiang

Duta Islam #03
Kamis, 03 Mei 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Sugi NUr Raharja. Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Sugi Nur alias Gus Nur dalam ceramah di masjid Semanggi mengatakan BPJS haram. Karena itu beliau al-ustad yang suka misuh-misuh itu tak mau dengan BPJS. Bahkan dia bilang lebih baik mati dari pada diobati dengan uang BPJS.

Bagaimana Sugi berobat? Mungkin saja dengan bayar sendiri karena punya uang banyak. Namun, suatu ketika Sugi tak punya uang. Ditambah anaknya juga sakit. Dia lantas berobat dengan nabrak tiang di pondoknya.

Hal ini ceritakan Sugi sendiri.

"Kalian jangan telan mentah kebijakan pemerintah. Apalagi melanggar syariat. Seperti BPJS itu melanggar syariat," ucap Sugi Nur dalam rekaman video yang unggahnya sendiri di akun Gus Nur Ngaji Hidup, Senin (30/04/2018).

"Saya nggak punya BPJS. Lebih baik saya mati sakit dari pada sembuh diobati BPJS. Bener. Dan sudah saya buktikan," ujar Sugi dalam sebuah video ceramah yang diungghnya sendiri di Facebook, Senin (30/04/2018).

Sugi kemudian bercerita. Suatu waktu anaknya dan dirinya sakit muntah darah.

"Itu anak saya muntah darah itu. Jam 2 malam sama saya muntah darah. Gara roadshow kecapean muntah darah. Sampai pingsan di Solo dan Balik Papan. Pesawat delay terus. Sampe rumah akhirnya masuk rumah sakit,” katanya

Saat itu Sugi lihat saldo di rekening. Ternyata uangnya tidak cukup untuk berdua. Karena Sugi menganggap haram BPJS dia tak mau berobat dengan BPJS. Dia memang tak punya BPJS karena tak mendaftar.

Anaknya saja yang masuk rumah sakit. Sedangkan sugi mengobati dirinya ala dia sendiri.

“Pakai air baca bismillah, bismilahu as-syafi, bismillahu al-kafii bisamillah la yadurru maasmihi..... setelah itu diminum dan saya pernafasan, saya antem, waras, waras, waras,” ujar Sugi sambil praktek menampar dirinya dihadapan jamaah.

Mungkin tidak sembuh. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Sugi berjalan dan melihat tiang di depannya waktu di pondok. Sugi kemudian menabrak tiang tersebut berkali-kali.

“Ada tiang di pesantren, saya tabrak, waras, waras, waras, sampai empat kali kalau nggak salah, langsung gliyeng dan saya jatuh keringetan. Waras temenanan," katanya menjelaskan sambil seolah-olah praktek.

"Khalifah reek, harus punya prinsip, ojo gopo-gopo, ojo lete lete, meskipun gak punya uang nggak pakai BPJS," ujar Sugi.

Dia kemudian kembali bilang bahwa BPJS haram.

"Jadi menurut saya BPJS haram. Apakah kalau saya nggak punya BPJS makar. Nggak kok. Wong itu bertentangan dengan syariat," ujar Sugi.

Alasannya sederhana. BPJS menurutnya, sakit nggak sakit disuruh bayar. Sugi tak hanya menganggap jelek BPJS untuk dirinya tapi untuk jamaahnya.

Dia menyuruh jamaah yang pakai BPJS angkat tangan. Beberapa jamaah mengaku pakai BPJS Sugi kemudian meminta meneruskan dengan nada menyindir dan tidak memperbolehkan.

“Ayo angkat tangan yang punya BPJS, nggak usah ngaku. Terusno iku (teruskan, Red), riba. Eh nggak riba. Mbahe riba," katanya.

Para ulama dan tokoh agama setingkat nasional tanpaknya tak ada yang mengharamkan BPJS. Kecuali si Sugi ini. Kalau tidak ikut ulama lalu sugi ini ikut siapa? Entah. Mungkin dia memang punya karomah sendiri. Wallahu a’lam. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB