Puisi Sukmawati Telah Terbit Sejak 2006, Mengapa Baru Heboh Sekarang?
Cari Berita

Advertisement

Puisi Sukmawati Telah Terbit Sejak 2006, Mengapa Baru Heboh Sekarang?

Duta Islam #03
Rabu, 04 April 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Sukmawati menyatakan permohonan maaf atas puisi yang oleh sejumlah pihak dianggap mencederai umat Islam. Permohonan maaf disampaikan putri Bung Karno itu dalam konfrensi pers yang digelar di restoran Cikini, Jakarta (04/04/2018).

Ada lima poin pernyataan Sukmawati dalam konfrensi pers tersebut. Satu diantaranya, Sukmawati menyebut bahwa puisi berjudul 'Ibu Indonesia' sudah dibikin dan diterbitkan dalam sebuah buku kumpulan puisi. Meskipun demikian, Sukmawati menyatakan setulus hati permintaan maaf bila pernyataannya dianggap menyinggung umat Islam. Dia bilang tak bermaksud melecehkan apalagi menista Islam.

Berikut ini adalah 5 poin yang disampaikan Sukmawati dalam klarifikasinya.

1. Puisi Ibu Indonesia yang saya bacakan adalah sesuai dengan tema dari acara pagelaran busana yakni Cultural Identity, yang mana semata-mata adalah pandangan saya sebagai seniman dan murni merupakan karya sastra Indonesia.

2. Saya mewakili pribadi, tidak ada niatan untuk menghina umaf Islam Indonesia dengan puisi Ibu Indonesia. Saya adalah seorang muslimah yang bersyukur dan banggsa akan keislaman saya, putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah, dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharari Bi Asyyaukah ( pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh.

3. Puisi Ibu Indonesia adalah salah satu puisi yang saya tulis, yang menjadi bagian dari Buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan tahun 2006. Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan dan saya rangkum semata mata untuk menarik perhatian anak anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli.

4. Puisi itu juga saya tulis sebagai bentuk upaya mengekspresikan dari melalui suara kebudayaan, sesuai dengan tema acara. Saya pun tergerakkan oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam Nusantara yang berkemajuan, sebagaimana cita-cita Bung Karno. Dalam hal ini Islam yang bagi saya begitu agung, mulia, dan indah. Puisi itu juga merupakan bentuk penghormatan saya terhadap Ibu Pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang begitu berbineka namun tetap tunggal ika.

5. Namun karena karya sastra dari puisi Ibu Indonesia ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan, baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia.

Demikian, kalau puisi itu sudah dibuat dan ada dalam kumpulan puisi sejak 2006, mengapa baru heboh sekarang? [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB