Ngawur, Demi Syahwat Politik Logo NU Dicatut, Cagub Ini Dituntut Tanggung Jawab
Cari Berita

Advertisement

Ngawur, Demi Syahwat Politik Logo NU Dicatut, Cagub Ini Dituntut Tanggung Jawab

Duta Islam #03
Sabtu, 28 April 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Logo NU dicatut dalam sebuah pamflet kampanye politik Gubernur Jawa Barat. Foto: Istimewa. 
DutaIslam.Com - Ngawur betul pembuat pamflet yang mengatasnamakan kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ajat-Syaikhu (Asyik). Independesi NU sebagai Ormas yang tak ada sangkut paut dengan politik praktis hendak dicoreng. Secara sepihak logo NU dicatut untuk kepentingan kampanye yang rencananya akan digelar Lapangan Multiguna Bekasi Timur, pada Ahad (29/4).

Pamflet beredar di grup-grup WatsApp. Redaksi Dutaislam.com juga menerima pamflet tersebut. Bahkan tak hanya NU, logo Muhammadiyah, logo organisasi Mahasiswa IMM dan HMI juga terpasang di pamflet tersebut. 

Pamflet ngawur tersebut mendapat reaksi keras dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi. Sekretaris PCNU Bekas Alit Jamaludin memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah memberi izin pencaturan logo NU pada pamflet tersebut.

Alit meminta kepada pihak pelaksana kegiatan agar memberikan penjelasan. Karena hal itu merugikan nama baik dan independensi NU sebagai ormas keagamaan, khususnya bagi NU di Kota Bekasi. Alit meminta agar logo NU segera dihapus.

"Kami meminta kepada pihak pelaksana untuk menghapus logo NU pada famplet itu. Apabila dalam 1x24 jam pihak pelaksana belum menghapus dan memberikan penjelasannya, maka PCNU Kota Bekasi akan melaporkan pihak pelaksana kepada pihak berwajib," ujar Alit dilansir Website Humas PCNU Kota Bekas, Jumat (27/04/2018).

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi Muhammad Jupri mengecam tindakan penyelenggara kampanye  Asyik. Dia meminta tim kampanye Asyik melakukan klarifikasi dan minta maaf.

"Kami meminta mereka untuk meminta maaf karena NU bukan lembaga sponsor kampanye," katanya.

Dia mendesak penyelenggara kampanye untuk meminta maaf kepada warga Nahdliyin. Pasalnya, selain NU bersih dari politik, NU terlalu kecil untuk dijadikan sebagai lembaga sponsor kampanye Asyik.

"Kalau untuk mendulang suara bukan begitu caranya. Bukan dengan cara mencatut logo, tapi dengan visi-misi yang baik," tegas Jupri dilansir Dutaislam.com dari media yang sama, pcnukotabekasi.com. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB