Santri Ponpes Baitul Hikmah Ngaji Arsitektur Peradaban Islam
Cari Berita

Advertisement

Santri Ponpes Baitul Hikmah Ngaji Arsitektur Peradaban Islam

Duta Islam #02
Minggu, 11 Maret 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Gairah pembangunan gedung-gedung yang kita nikmati hari ini, tak pernah mengenal kata surut. Pembaruan serta peningkatan kualitas terus digencarkan. Mulai dari interior yang diperindah, kapasitas yang ditambah, ketahanan fisik, hingga prospek sanitasi. Tentu kerja arsitektur yang demikian mengaitkan ilmu dengan beberapa kelimuan seperti lingkungan, sosial, ekonomi bisnis dan lain-lain.

“Dari sana kita menyadari, bahwa cakupan keilmuan arsitektur sangatlah holistik. Apalagi dalam arsitektur Islam, yang membutuhkan kepekaan akan lingkungan, agama, dan seni arsitektur sendiri,” tutur Ustadz Nashirul Haq selaku moderator dalam acara diskusi “Satu Jam Bersama Santri Profesional” pada Sabtu siang (10/03/2018).

Dalam beberapa kajian fikih, Lanjut Nashir, arsitektur Islam sedikit disinggung dan dijelaskan, misal ihwal berapa kubik bak mandi sehingga bisa dibuat untuk bersuci bagi individu, pun kaum jamak.

Menyikapi hal tersebut, dalam sambutannya, Gus Hasan Chabibie menegaskan, Islam mengajarkan kita untuk mencintai keindahan, baik itu yang sifatnya fisik maupun ruhaniah. Kita fardu ain untuk terus menggali dan menggali ragam keilmuan yang ke depan bisa kita kembangkan sebagai cara pandang Islam yang rahmatan lil alamiin.

“Di Pesantren Baitul Hikmah ini, selain kita sekolah, belajar kitab kuning dan ngaji Alquran, kita juga harus mempelajari keilmuan-keilmuan yang berada di luar ring pesantren. Cakupan keilmuan yang kita pelajari harus kompleks. Supaya santri-santri kelak mampu mewarnai peradaban Islam, yakni peradaban yang berkemajuan yang tetap merawat kearifan lokal,” kata Pengurus Yayasan Pesantren Baitul Hikmah yang juga aktif di Pustekkom Kemendikbud tersebut.


Sebagai narasumber yang menjadi pakar planologi dan arsitektur Islam adalah Nur Muhammad Gito Wibowo, ia menjabarkan keilmuan arsitektur dan awal mula munculnya arsitektur Islam.

Alumnus Universitas Leuven, Belgia itu secara terang menjelaskan jika Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan hubungan antara manusia, lingkungan, dan penciptanya. Arsitektur Islam juga mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hierarki bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang sangat dalam.

"Seperti soal arsitektur masjid-masjid terdahulu, yang terkonstruksi dari elemen-elemen dekorasi yang ramah bagi Islamisasi. Pergumulan dakwah dalam arsitektur masjid menyiratkan dimensi kebersatuan antara arsitektur agama-agama sebelumnya. Sehingga hal itu dirasai oleh non-muslim apabila masuk masjid itu seperti masuk rumah ibadahnya sendiri. Tanpa ada sikap asing, takut, bahkan terbelakang," jelasnya.

Gus Farda selaku Ketua Lingkar Studi Pondok Pesantren Baitul Hikmah (LSPP Baitul Hikmah), ketika ditanyai, ia mengingatkan kepada para santri untuk terus memacu dirinya dalam ber-tholabul ‘ilm. Santri jangan hanya terpaku dengan materi yang disampaikan di pesantren, mereka juga harus menggali apa yang ada di luar pesantren.

Diskusi yang dilaksanakan di Kompleks Masjid Baitul Hikmah ini diikuti oleh para asatidz dan seluruh santri Pondok Pesantren Baitul Hikmah. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB