Maaher At-Thuwailibi Tuduh Alumni Suriah Cari Panggung dengan Menolak Statement Abdul Somad
Cari Berita

Advertisement

Maaher At-Thuwailibi Tuduh Alumni Suriah Cari Panggung dengan Menolak Statement Abdul Somad

Duta Islam #02
Jumat, 16 Maret 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ketua Alsyami, KH Ahmad Fathir Hambali Lc dan Sekjen Alsyami, Ustadz Najih Ramadhan, MA., dalam sebuah momen khidmah kunjungan Ulama Suriah di Indonesia yaitu Guru kami As Syaikh Dr. Muhammad bin As Syaikh almarhum Murobbi Ruhina Rojab Dieb Subkhi dan As Syaikh Mahmud Syahatah. (Foto: Istimewa)
Oleh Latif Malik

DutaIslam.Com - (Saat harus memilih antara yang HOAQ atau yang HAQ) Inilah tanggapan kami terkait beredarnya secara viral di group group fb dan group group Wa, ucapan picik seorang Ustadz SONY ERANATA bergelar MAHEER AT-TUALIBI yang menuduh ALUMNI SURIAH adalah ABG unyu unyu yang cari popularitas.

Maju terus ALSYAMI, jangan hiraukan cacian sang pencaci..

Ya Akhi Maheer Sony Eranata

Ittaqillah..

Justru karena kami, ALSYAMI, mengakui ke-ulama-an dan kealiman beliau USTADZ ABDUL SHOMAD lah maka kami merasa terpanggil untuk berbicara fakta yang HAQ.

Bertahun-tahun kami cenderung diam dari hiruk pikuk medsos soal Krisis Suriah dan kami lebih memilih berkhidmah dgn terjun langsung ke tengah tengah masyarakat, dari pesantren ke pesantren, dari kampus ke kampus dan kantor ormas satu ke ormas lainnya juga ke lembaga lembaga resmi pemerintah, mendampingi Masyayyikh kami menjelaskan yang HAQ dan menolak yang HOAQ ..

Mempertemukan satu tokoh dengan tokoh lainnya. Kami, Alsyami, bekerja dalam senyap dan jauh dari sorotan media. Karena kami yakin bahwa kunci pemahaman publik ada di pemahaman tokoh tokoh nya.

Sebagaimana pepatah : الرعية على دين ملوكهم.

Persepsi masyarakat awam (publik) tergantung kepada apa yang disampaikan oleh tokoh panutan-nya.

Kemudian saat badai HOAQ itu sudah hampir mereda, muncullah statement dari seorang tokoh alim yg kami sendiri sangat menghormati keilmuannya, Ustadz Abdul Shomad - hafidlohumullah- yang sangat bertentangan dengan kenyataan atau yang HAQ dan statement beliau menyebar luas melewati medsos.

Maka, disitulah kami berpikir, bahwa sudah saatnya bagi kami melawan fitnah media dengan media. Publik diselesaikan dengan publik. Karena, sekali lagi, kami sangat khawatir dengan kealiman beliau, ketokohan beliau, dan popularitas beliau, akan menjustifikasi HOAQ menjadi HAQ bila tidak ada yang meluruskan.

Kami, Alsyami, sejak awal sebelum kegaduhan ini terjadi (dan ini sebenarnya juga telah kami prediksikan), dengan sabar sebenarnya ingin tidak ada kegaduhan terjadi, makanya kami berusaha tabayyun dulu dengan mengirimkan surat undangan ke UAS. Mumpung ada momentum SILATNAS VI Alsyami di Medan kemarin. Tetapi sangat disayangkan beliau malah tidak berkenan hadir justru saat kesempatan paling berharga disia-siakan.

Sebagai info, bahkan hari - hari itu beliau sebenarnya sedang berada di sekitaran lokasi SILATNAS kami. Baliho Baliho tabligh akbar beliau masih bertebaran di kota Medan saat itu dan salah satu tempat acara tabligh justru di komplek asrama haji dimana kami bersilatnas.

Allah sudah berkehendak. Beliau rupanya lebih memilih untuk 'bertabayyun' (lebih tepat sebenarnya, 'beropini') secara publik dengan orasi orasi nya lagi. Oke, Will done. Jangan salahkan AL SYAMI bila harus meladeni..

Rupanya beliau lebih senang membiarkan publik yang menjadi juri dan hisab Malaikat pencatat amal yang bekerja.

Karena kami, Alsyami, saat ini terpaksa berbicara fakta yang pastinya fakta ini akan terasa sangat pahit bagi sebagian pihak.

Ohiya, jangan lupa, ini juga kami sedang mengamalkan pesan tokoh kita, Ustadz Abdul Shomad untuk selalu bicara membela Kebenaran karena sebagaimana maqolah yang sering beliau sitir :

الساكت عن الحق هو الشيطان الأخرس والناطق بالباطل هو الشيطان الناطق.

Bahwasanya siapa yang diam terhadap kebenaran maka dia laksana Syetan yang bisu dan siapa saja yang berbicara dengan kedustaan laksana Syetan yang berbicara.

Dan kami, Alsyami, memilih berada pada posisi bukan Syetan bisu ataupun Syetan bicara.

Silahkan, Anda, wahai Saudara Tualibi, bila lebih senang pada posisi diantara Syetan bisu atau Syetan bicara.. Itu hak Anda.. [dutaislam.com/gg]

Source: Latif Malik

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB