Rahasia Senyum Nabi yang Mampu Meluluhkan Hati
Cari Berita

Advertisement

Rahasia Senyum Nabi yang Mampu Meluluhkan Hati

Duta Islam #03
Jumat, 23 Februari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ilustrasi: Istimewa
DutaIslam.Com - Ketika kita membuka lembaran sirah kehidupan Nabi Muhammad, kita tidak akan pernah berhenti kagum melihat kemuliaan dan kebesaran pribadi beliau.

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling banyak tersenyum. Beliau telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau juga mampu “menyihir” hati dengan senyuman.

Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Beliau mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata:

“Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”

Suatu ketika Nabi Muhammad didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Nabi Muhammad, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras:

“Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal!"

Nabi Muhammad menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.

Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat dan tidak ikut serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengarkan alasan mereka.

Ka’ab ra. berkata setelah mengungkapkan alasan orang-orang munafik dan sumpah palsu mereka:

“Saya mendatangi Muhammad ketika saya mengucapkan salam kepadanya, beliau tersenyum, senyuman orang yang marah. Kemudian beliau Saw berkata:“Kemari. Maka saya mendekati beliau dan duduk di depan beliau"”

Suatu ketika Nabi Muhammad saw. melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu. Beliau lewat dan tersenyum kepada mereka. Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci, sampai akhir detik-detik hayat beliau.

Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim:

“Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau Saw melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”

Sehingga tidak mengherankan beliau Saw mampu meluluhkan kalbu sahabat-sahabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya Saw.

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”[At Tirmidzi dalam sahihnya]

Meskipun sudah sangat jelas dan gamblang petunjuk Nabi Saw dan praktek beliau Saw langsung ini, namun kita masih banyak melihat sebagaian manusia masih berlaku keras terhadap anggota keluarganya, tehadap rumah tangganya dengan tidak menebar senyuman dari bibirnya dan dari ketulusan hatinya.

Kita merasakan bahwa sebagian manusia -karena bersikap cemberut dan muka masam- mengira bahwa giginya bagian dari aurat yang harus ditutupi! Di mana mereka di depan petunjuk Nabi yang agung ini! [dutaislam.com/pin]

Keterangan:
Diambil dari sarkub.com dari Ali Murid Al-Musawa. 

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB