Ketar-Ketir, Polisi Pastikan "Krangkeng" Habib Rizieq Jika Pulang
Cari Berita

Advertisement

Ketar-Ketir, Polisi Pastikan "Krangkeng" Habib Rizieq Jika Pulang

Duta Islam #03
Senin, 19 Februari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Polisi pastikan bakal menahan Habib Rizieq Shihab (HRS) jika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) pulang. Sebagaimana sempat dikabarkan, Habib Rizieq Syihab akan pulang Rabu 21 Februari 2018 mendatang.

Namun demikian, polisi enggan berandai-andai. "Enggak usah berandai-andai. Kalau orang (Rizieq Shihab) datang kita amankan. Kita tunggu saja nanti kepulangannya. Kan belum pasti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya  Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (19/02/2018)

Menurut Argo, Polda Metro Jaya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapat kejelasan informasi kepulangan HRS. Meskipun hingga kini belum diketahui kebenaran kabar tersebut.

Kendati demikian, Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk menyambut kepulangan tokoh aksi 212 itu.

"Jadi kita belum dapat informasi dari intelijen berkaitan dengan kepulangan Rizieq ke Indonesia. Seandainya pulang akan kita lakukan pengamanan di situ," ungkap Argo.

Rizieq Diminta Kesatria Tiru Ahok
Sementara itu, kabar kepulangan HRS ditanggapi oleh kelompok Presidium 212. Bahkan terang-terangan meminta Rizieq Shihab menjadi kesatria layaknya Ahok dalam menghadapi hukum.

Menurut Faisal Assegaf, salah seorang pendiri kelompok ini, HRS harus berani menghadapi proses hukum yang menunggunya di Tanah Air.

Menurut Faisal, Rizieq harus meniru sikap kenegarawanan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam menghadapi kasus hukumnya. "Bukan lari dan bersandar kepada pengacara atau mobilitas massa," ujar Faisal Assegaf, di Jakarta, Sabtu (17/02/2018)

Sekjen DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan Rizieq Shihab dipastikan pulang pada 21 Februari 2018. Kepulangan Rizieq Shihab ini karena banyaknya kasus penyerangan terhadap tokoh agama akhir-akhir ini.

Habib Rizieq Shihab berada di Arab Saudi sejak pertengahan tahun lalu. Polisi sempat mengeluarkan status daftar pencarian orang untuk HRS dalam kasus dugaan pornografi. Selain kasus pornografi, HRS juga terjerat kasus penghinaan lambang negara di Mapolda Jawa Barat.

Menurut Faisal Assegaf, kabar kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air seharusnya tak menimbulkan gaduh dan dipolitisir.

Faisal mengatakan, jika isu kepulangan Habib Rizieq Shihab ini digulirkan untuk memecah kebangsaan dan kegaduhan ditahun politik, Presidium 212 siap berdiri di depan untuk melawannya. Kata Faisal, kepulangan Rizieq Shihab seharusnya untuk menyelesaikan proses hukumnya.

Faisal mengatakan, dalam satu sisi Ahok lebih kesatria dibanding HRS, yang tidak berlindung di balik mobilitas massa atau pengacara. Tapi, menghadapi proses hukum dan biarkan pengadilan yang memutuskan."Kita harus belajar dari kasus penistaan agama Ahok," ujarnya.

Seorang ulama, kata Faisal tidak bersandar dengan bisikan-bisikan, atau mobilitas massa, namun berdasarkan hal yang dia yakini dengan kebenaran. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: 
Diolah dari metrotvnews.com dan tempo.co 

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB