 |
| Ilustrasi: Istimewa |
"Innalillahi wa innailahi raji'un telah berpulang ke Rahmatullah, Seseorang guru yang sering kita sebut sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa. Mungkin saya tidak mengenal Bapak Budi, tapi yang saya tahu bapak ini adalah seorang guru yang sepantasnya dihormati," tulis akun Adinda Meiliana Syafira Suharsono di facebooknya guna mengabarkan peristiwa ini, Kamis (01/02/2018) malam.
"Pak Budi guru honorer kesenian SMA Torjun Sampang tadi siang (1 Februari 2018) telah menerima tindakan kekerasan dari siswanya," tambah Meiliana.
Dikatakannya, pelaku adalah siswa kelas 12 berinisial H akibat perbuatannya itu Budi mengalami pecah pembuluh darah disekitar kepala, dan tepat pukul 19.00, sempat dirujuk ke Surabaya. Dan pada pkl 21.45 Budi menghembuskan nafas terakhir.
Meiliana menjelaskan bahwa Budi meninggalkan istri yang baru dinikahinya 1 tahun yang lalu dan sedang mengandung 4 bulan. Ia juga merasa media dalam kasus ini tidak banyak berperan, justru ketika kasus sebaliknya media dianggapnya heboh.
"Dimana adab seorang murid terhadap guru? Dimana ketawadhuan seorang murid terhadap gurunya? Dan dimana para media? Kenapa hebohnya hanya pada saat seorang #guru menjewer dan memarahi seorang murid pemalas dan dianggap sebagai kekerasan?," lanjutnya.
Kepada redaksi Dutaislam.com, Arifin warga Sumenep Madura, mengaku bahwa kasus ini sedang menjadi perbincangan warga sampai di daerahnya, baik di dunia maya maupun di tempat ia tinggal.
"Lagi rame di mulut medsos dan mulut tetangga," kata dia. [dutaislam.com/gg]
