Celakanya Aktivis Medsos Makin Meningkat, Tapi Tak Punya Daya Filter
Cari Berita

Advertisement

Celakanya Aktivis Medsos Makin Meningkat, Tapi Tak Punya Daya Filter

Duta Islam #02
Senin, 29 Januari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara menyelenggarakan Workshop Cyber; Deteksi Peta Media yang berlangsung di Aula Balai Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, Ahad (28/01/2018) kemarin. 

Kegiatan yang diikuti puluhan peserta itu terdiri perwakilan Ansor, Banser, IPNU-IPPNU se-Kecamatan Mlonggo juga dihadiri perwakilan PMII Cabang Jepara. Sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut M. Abdullah Badri, pengelola situs DutaIslam.Com.

Latar belakang dari kegiatan tersebut kata Ainul Mahfudh, Ketua PAC GP Ansor Mlonggo berangkat dari masifnya penggunaan smartphone di Indonesia yang menurut data sudah mencapai 52 persen jumlah penduduk.

“Celakanya di saat aktivitas penggunaan media sosial kian meningkat tetapi kenyataannya tidak seimbang dengan produksi konten,” kata dia mengawali pembicaraan.

Ainul menilai banjirnya informasi yang beredar tidak berimbang dengan daya serap dan daya rasional filtering penerimanya. Masih kata dia, negara Indonesia juga disebut-sebut sebagai negara paling “cerewet” meluncurkan status di medsos.

“Kelemahannya “cerewet” tapi malas melakukan cek kebenaran sehingga jadilah info kacau dan hoaks,” jelas mantan Ketua PMII Cabang Jepara ini.

Akibatnya, banyak tokoh masyarakat acapkali terpengaruh ikut menyebarkan konten tanpa mengetahui bahwa yang disebarkan ternyata tidak memiliki unsur kebenaran akurat, cenderung provokatif untuk melumpukan gerakan NU dan bahkan rentan menimbulkan konflik di media sosial tanpa kontrol.

Karena itu, pihaknya mengajak kader NU untuk memahami peta media sebagai syarat dimulainya sadar bermedia sosial dan sadar berdakwah ala ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja).

Ainul alumnus Unisnu Jepara itu berharap kader-kader NU di zaman milenial ini dapat menggunakan media sosial dengan bijak, tidak mudah terprovokasi oleh berita yang muncul di internet dan selalu melakukan kroscek terhadap kebenaran informasi.

“Sehingga Kami berharap kader-kader dapat terhindar atau bahkan dapat menangkal berita-berita hoaks yang ada di internet,” pungkasnya. [dutaislam.com/sm/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB