Ruh Peradaban Islam Bertumpu pada Tiga Hal, yang Pertama Akhlak
Cari Berita

Advertisement

Ruh Peradaban Islam Bertumpu pada Tiga Hal, yang Pertama Akhlak

Duta Islam #02
Sabtu, 02 Desember 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ilustrasi: Istimewa
Oleh Nur Ahmad

DutaIslam.Com - Ruh peradaban Islam ada pada Akhlak, ilmu, dan kekuatan akan keyakinan pada agamanya. Hal ini bisa kita lihat dari tiga sesi kehidupan Nabi di ketika hidup di Makkah dan Madinah.

Tiga hal ini ada secara bersamaan dalam diri Baginda saat bergaul dengan para kafir Quraisy. Akan tetapi di sesi pertama, sebelum kenabian, yang tampak lebih dahulu adalah Akhlak, budi pekerti terpuji. Karna akhlak adalah sesuatu yang kasat mata dan bisa di rasakan oleh orang sekitarnya. Seseorang atau sebuah komunitas baik itu awam atau tokoh-tokohnya bisa melihat dan secara langsung menilai kualitas seseorang bila tampak dalam dirinya Akhlak terpuji. Darinya, kejujuran dan ke amanahan Nabi mendorong kaum kuffar Qurasy untuk memberikan julukan pada beliau sebagai Al Amin, orang yang dapat di percaya. Dan darinya pula ada sebuah kalam Hikmah yang mengatakan "Dahulukan Akhlak sebelum ilmu".

Perjalan hidup nabi di sesi selanjutnya, di masa kenabian, tampaklah di tengah-tengah orang Arab bahwa Muhammad bukan hanya berakhlak baik, akan tetapi dalam dirinya terdapat ilmu dan pengetahuan yang tidak pernah di ketahui oleh mereka sebelumnya. Hal itu bisa di saksikan ketika beliau mendakwakan Islam. Segala macam bantahan mereka akan apa yang di sampaikan oleh beliau dapat dengan mudah di bantah kembali oleh beliau. Mereka merasa kalah pintar dan kalah ilmu, akhitnya mengambil tindakan-tindakan untuk membunuh Muhammad, karna kecerdasan dan ilmu beliau membahayakan eksistensi keyakinan Jahiliyah yang lama mengakar di sana. Mengetahui upaya kafir, Nabi berhijrah ke Madinah.

Di Madinah, Nabi di sambut dengan penuh bahagia oleh penduduknya. Karna di madinah terdapat banyak pendeta Yahudi yang mengetahui akan datangnya sang Messias yang di janjikan oleh kitabnya. Di antaranya adalah Abdullah bin Abdussalam. Yang demi membuktikan kebenaran janji itu, ia rela di setiap pagi, siang, dan sore hari naik ke pohon Kurma melihat ke arah timur utara Makkah.

Di madinah inilah kemudian nabi menyatukan tiga hal di atas, Akhlak, Ilmu, dan kekuatan. Terbentuklah tiga kekuatan di sana. Kekuatan Ruhani, Kekuatan Pengetahuan, dan kekuatan fisik yang terbentuk dari komunitas Madinah. Lihat apa yang di lakukan Nabi setelah itu?.

Al Iqro' adalah sumber dari ilmu sendiri. Meski ia di turunkan di kota Makkah, akan tetapi isyarat besar akan ilmu yang dengannya adalah janji keberlangsungan Islam, tidak bisa terealisasikan di sana. Dan janji itu terbukti di ketika Baginda ada di Madina. Masjid Nabawi adalah Center dari pembuktian surat Al Alaq. Di sana beliau ajarkan berbagai macam ilmu kepada para sahabatnya, tentang syariat islam, ekonomi, dan politik peperangan.

Lihat betapa sempurnya step-by step kehidupan Nabi dalam membentuk peradaban di awal-awal Islam.

Dari ketiga ruh ini, setiap satu darinya memiliki tingkat pengaruh dan kekuatan masing-masing ;

1. Pengaruh dan kekuatan Akhlak ada pada pembentukan masyarakat madani antar satu dengan yang lain.

2. Pengaruh dan kekuatan Ilmu ada pada pembentukan pola pikir masyarakat, kemajuan membangun, dan memakmurkan masyarakat. Akan tetapi step kedua ini erat kaitannya dan tidak boleh di pisahkan dari step pertama.

3. Sedang pengaruh akan kekuatan Fisik adalah untuk melindungi sebuah komunitas, bangsa, dan masyarakat luas. Akan tetapi step ketiga ini erat kaitannya dengan step pertama dan kedua.

Mengapa step kedua tidak bisa di pisahkan dari step pertama? Mengapa step ketiga tidak bisa di pisahkan dari step pertama dan kedua? Dan mengapa step pertama akan tetap berpengeruh baik meski terpisah dan menjadi pusat yang laa budda wujuduhu dari step ke dua dan ke tiga? Pikir yah. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB