Sayyid Alawi, Imam Masjidil Haram Hafidz Qur’an setelah Makan Ludah Gurunya
Cari Berita

Advertisement

Sayyid Alawi, Imam Masjidil Haram Hafidz Qur’an setelah Makan Ludah Gurunya

Duta Islam #03
Sabtu, 25 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Sayyid Alawi, salah satu dari Pilar pengajar masjidil haram pernah bercerita tentang dirinya. “Aku menghafal Al Qur'an di tangan guruku As-Syekh Hassan As-Sunari.”

Syekh Hasan adalah Ahlul Qur'an, tidak pernah meninggalkan sedikitpun dari waktunya, kecuali selalu membaca Al Qur'an. Bahkan sampai dari lekatnya Al Qur'an didadanya, beliau tidak pernah mengkosongkan diri dari Al Qur'an,, kecuali Saat di kamar mandi. Konon beliau kalau di kamar mandi,, beliau selalu menggigit lidahnya sampai sampai lidahnya berlobang terkena gigitan. Agar tidak sampai membaca Al Qur'an di kamar mandi.

Konon beliau tegas dalam mendidik murid muridnya. Termasuknya Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki. Saat itu Sayyid Alawi berumur antara 7/8 tahun, sudah menghafal Al Qur'an (adat ulama arab) di tangan As-Syekh Hasan As-Sunari.

Pernah pada suatu hari tidak bisa masuk karena sakit, sehingga beberapa hari absen. Ketika beliau masuk langsung diperintahkan untuk mengulangi murojaah hafalan. Tapi karena tidak siap, beliau salah dalam membaca.

Begitu terlihat tidak bisa membaca, langsung As-Syekh Hasan As-Sunari memukul wajahnya. Akhirnya hidungnya, wajahnya berdarah, beliau menangis pulang.

Begitu pulang dalam keadaan menangis dan berdarah, ibunya (As-Sayyidah Aisyah Kurdiyah) marah besar pingin melabrak Syekh Hasan (andaikan saja beliau lelaki). Dan saat itu tepat As-Sayyid Abbas tidak ada di rumah. Dan ketika As-Sayyid Abbas datang, sang ibu langsung lapor pada ayahnya dan meminta agar As-Sayyid Abbas melabrak malam ini juga.

Tapi Sayyid Abbas mendengar cerita itu dengan tanpa emosi dan berkata:

طيب،، بكرة،، طيب بكرة. ماهو في يوم بكرة ..؟؟

Oya. Besok. Besok, bukan kah esok masih ada?

Keesokan harinya Sayyid Abbas mengajak Sayyid Alawi kerumah As-Syekh Hasan. Pada saat itu As-Syekh Hasan sedang membaca Al Qur’an, mushaf ada diatas dua pahanya.

Begitu terlihat yang datang adalah Sayyid Abbas, langsung As-Syekh gemetar takut (konon As-Sayid Abbas saat itu menjabat sebagai Qodhi, dan sering menjadi delegasi keluar negeri. Disamping orang 'Allamah, kaya, badan tegap dan di segani).

Sayyid Abbas mengucap salam dan masuk dengan hormat dan langsung duduk dibawah kursi sang syekh. Lalu beliau menyuruh duduk Sayyid Alawi.

اجلس أمام شيخك يا ولدي.

Setelah Sayyid Alawi duduk. Sayyid Abbas berkata:

قبل رجلي شيخك.

Cium kaki Syekh mu.

Lalu kakinya sang syekh dicium, lama sekali, membuat sang Syekh as-Sunari bergetar menangis. Setelah itu sang syekh berkata:

قم يا علوي..!! وافتح فمك
ففتح السيد علوي فمه،، وبصق الشيخ فم السيد...
وقال : والله منذ ذا الحين،، اللى فى قلبي في قلبك.

Buka mulut mu nak!. Setelah itu, beliau Meludahi mulut Sayyid Alawi dan berkata: Mulai sekarang, apa yang ada didalam hatiku ada didalam hatimu.

Sejak dari peristiwa itu, Sayyid Alawi bisa langsung hafal, dan umur  9 sudah hafal, kemudian beliau dijadikan salah satu dari imam masjid haram.

Hikmah:
1.Kesadaran orang tua pada usaha guru yang berusaha mengangkat derajat anaknya. Maka usaha apapun yang dilakukan sang guru tidak mungkin lepas untuk mashlahat anaknya. Maka jangan sampai tidak terima dengan perlakuannya.

2.Tawadhu' dari orang tua kepada Murobbi. Jangan sampai masih memandang pada pangkatnya. Hendaknya orang tua bertawadu' pada guru anaknya.

3.Kesabaran murid akan membawa keberhasilan.

Demikian, semoga kita bisa mengambil hikmah. [dutaislam.com/zawiyyahmahabbah/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB