Ngaku Jadi AD di Grup Video Islamic State, Abu Hurairah yang Dukung ISIS Ingin Diciduk Segera
Cari Berita

Advertisement

Ngaku Jadi AD di Grup Video Islamic State, Abu Hurairah yang Dukung ISIS Ingin Diciduk Segera

Sabtu, 25 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Bukti percakapan grup Video Islamic State
DutaIslam.Com - Sejak Telegram mengawasi ketat grup-grup berbau Islamic State, para pembela gerakan teror ISIS di Indonesia beralih ke jejajring WhatsApp untuk brekumpul. Laporan tim cyber Duta Islam menyebutkan, kini ada grup bernama "Video Islamic State" yang beranggotakan 198 nomor masuk saat laporan ini dibuat.

Grup itu pertama kali dibuat oleh nomor 0895-6232-83927 (Marwan Cobra, klik nomor itu jika ingin kirim WA langsung) pada 16 November 2017 pukul 10.46. Link grup disebar massif sekitar tanggal 20 November 2017 untuk merekrut anggota baru. Dan tiap anggota yang masuk tidak boleh berdiskusi. Hanya boleh share video tentang ISIS dan imam nya, Abu Bakar al-Baghdadi atau Abu Bakar Ba'asyir.

Semua anggota baru yang masuk harus disumpah begini,

Sumpah Anggota Group
Bismillaah, assalaamu'alaikum

Ana pemilik akun (vicko) bersumpah Demi Allah bukan Bagian dari TNI-POLRI maupun pihak Pemerintah Indonesia.

Jika saya berdusta dan mencoba memata - matai Anshar Daulah Islamiyah. Maka sesegera mungkin azab nyata menimpa saya. Kepada Allah semua ini saya berserah diri.

Wassalam
(Nama Lengkap)

Jika anggota grup yang masuk tidak bersedia sumpah, maka akan kena kick, termasuk tim Duta Islam. Banyak yang berhasil menyusup tapi terpental karena kejumudan mereka yang tidak mau menggunakan akal untuk bertanya; siapa Abu Bakar al-Baghdady, sanad ilmunya sampai kepada Rasulullah tidak, dan mengapa ada negara yang tidak punya wilayah seperti ISIS?

Begitu Anda bertanya, maka, akan segera berakhir di pemblokiran karena mereka takut dengan iklim ilmiah. Jika Anda berkomentar puja-puji ikhwan ISIS di grup, di situlah Anda akan dianggap saudaranya, walau di lapangan Anda termasuk anggota polisi atau tentara.

Laporan tim Dutaislam.com pada Sabtu (25/11/2017), ada seorang anggota AD (entah ini singkatannya Angkatan Darat atau Angkatan Daulah, tidak dijelaskan), yang mengaku siap diciduk karena dia mendukung gerakan ISIS di Indonesia. Ngeri bukan?

Yang mengaku baru diterima sebagai AD tersebut bermukim di nomor 0838-6384-9369 (klik nomor jika ingin kirim WA langsung) dengan nama Abu Hurairah Asy Syafi'i. Keberanian si Abu Hurairah bermula ketika grup ramai menyebut Umar Patek sebagai murtaddin (orang murtad) karena di video itu, -si Umar yang merupakan narapidana teroris bom Bali,- menyatakan kembali kepada pangkuan NKRI dan mengibarkan bendera merah putih pada 17 Agutus 2017 lalu.

Si Abu yang ngaku baru lulus sekolah tersebut menulis begini untuk catatan video Umar Patek, "Karena itu dulu ana pernah nyilahin aja mau dilapor...Ana juga nunggu dicyduk...Ana bingung... Hujjahnya mereka itu apa lo... Kok pengen masuk neraka? Ana aja baru kemarin jadi AD, tapi ana udah banyak berdebat dan diskusi ke banyak firqah," tulisnya, Sabtu (25/11/2017) pukul 15.09, di grup video ISIS.

Screenshoot pendukung ISIS kecebong
Anehnya, si Abu Hurairah tersebut mengaku tidak lancar membaca Al-Qur'an dan mengalahkan debat dengan para santri NU. Hahaha. Mau jadi mujahid, tapi shalat lima waktu saja tidak mau, mana percaya menang debat jika agama saja tidak paham, "saya shalat disekolah juga enggak karena ngikutin fatwa Ustadz Abu Sulaiman al-Arkhaibiliy," terangnya.

"Guru2 ana disekolah juga tahu kalau ana ngedukung ISIS. Buku2 ana dan tugas print2an ana juga banyak lambang Bendera Tauhid. Tapi ketika guru ana yang Faqih ngelihat ana nyembuhin orang kesurupan, ana malah disuruh ngajak2 orang disekolah buat shalat...Lah itu gimana coba...," tambah Abu Huraurah yang ternyata merupakan anak lulusan kemarin, baru gedhe.

Ingin masuk surga, tapi sholat tidak mau. ISIS anti bid'ah kesurupan!
Aturan grup memang tidak boleh memposting artikel atau link, tapi jika link tersebut mendukung semangat mereka untuk pergi berperang bersama ISIS di Timur Tengah sana, maka hal itu boleh dilanggar. Saat ngepost link berita situs Detikcom misalnya, mereka membahas suntuk hingga menyebut kalau peristiwa bom boman di masjid Mesir yang menewaskan 155 korban adalah kelakukan para hasader (penghasut). Ini buktinya:

ISIS senang jika ada teror
Hampir tidak ada rasa simpatik atas tragedi teror dimanapun. Mereka selalu mengambinghitamkan polisi dan TNI jika ada kejadian terorisme yang menewaskan korban nyawa dimana-mana. Ustadz Khalid Basalamah yang sama-sama wahabi saja masih mereka sebut thoghut berkedok ustadz. Abdul Somad juga sama, disebut pengahmba thoghut.

Kalimat-kalimat thoghut mudah ditebarkan di grup teroris itu. Kata-kata Daulah Islamiyah juga sering dipuja puji latihan perangnya. Saling bagi video anak-anak ISIS latihan perang dan membunuh juga acap terjadi. Mereka saling hafal nasheed gubahan ISIS dalam bentuk MP3 untuk menyengat semangat mereka mati sejak dini.

Demokrasi membuat para anggota grup tidak ingin lama-lama hidup di dunia ini karena demokrasi dan Pancasila dianggap sebagai ajaran dan sistem thoghut yang harus mereka lawan tapi dengan cara-cara bingung semacam ngebom, neror, dan tebar pesona ketakutan atas nama Islam. Berikut ini adalah nama-nama anggota grup "Video Islamic State" yang berhasil dicepret oleh salah satu tim cyber Duta Islam. Sebanyak 60 nomor dijadikan admin untuk mengelabui jasus (mata-mata). Ketakutan tingkat akut.

Anggota Grup Video Islamic State 1

Anggota Grup Video Islamic State 2

Anggota Grup Video Islamic State 3
Anggota Grup Video Islamic State 4



Anggota Grup Video Islamic State 5

Anggota Grup Video Islamic State 6

Anggota Grup Video Islamic State 7

Anggota Grup Video Islamic State 8

Anggota Grup Video Islamic State 9

Anggota Grup Video Islamic State 10

Anggota Grup Video Islamic State 11

Anggota Grup Video Islamic State 12

Anggota Grup Video Islamic State 13

Anggota Grup Video Islamic State 14

Anggota Grup Video Islamic State 15

Anggota Grup Video Islamic State 16

Anggota Grup Video Islamic State 17
Pantauan tim cyber Duta Islam, ternyata grup semacam Video Islamic State masih banyak. Misalnya grup "Informasi Khilafah" yang juga masih kejar target mencetak generasi penerus walau abal-abal paham agamanya. Silakan SMS atau simpan nomor-nomor di atas, barangkali ada yang satu grup dengan Anda di WhatsApp. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB