Kepada Mufassir Ini, Mbah Hamid: "Kowe (Iseh) 'Alim Aku"
Cari Berita

Advertisement

Kepada Mufassir Ini, Mbah Hamid: "Kowe (Iseh) 'Alim Aku"

Rabu, 29 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Disebutkan dalam kitab Jami'us shoghir sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ, yakni: Wali Abdal ditengah-tengah ku ada 30 laki-laki, berhati Ibrohim dan setiap satu diantara mereka wafat maka Allah SWT memberi gantinya, wafat 3 orang wali abdal maka akan diganti 3 orang wali abdal lagi, untuk melengkapi 30 wali abdal yang berhati Nabi Ibrahim.

Suatu saat ada ulama, yang 'alim, beliau mengarang kitab tafsir berbahasa arab, hanya sampai surat al-Kahfi. Pada suatu ketika beliau bertemu dengan KH. Abdul Hamid Pasuruan, Kiai Hamid melontarkan kata-kata spesifik tentang wali-wali tertentu. Kiai Hamid dawuh kepada beliau: "Kowe (iseh) 'alim aku" (dibanding kamu, masih 'alim saya).

Kalau Nabi Ibrahim ingin mendoakan untuk ayah (atau pamannya dalam satu riwayat), tapi dilarang oleh Allah SWT setelah ayahnya dipastikan musyrik.  Kyai Hamid dawuh: Nabi Ibrahim hanya ingin menepati janjinya "إلا عن موعدة وعدها إياه". Janji yang berupa "Aku akan mintakan ampun bagimu kepada Rabbku." (Q.S. Maryam 47).

Samudra ilmu Kiai Hamid sangat dalam, luas tak bertepi. Nabi Ibrahim disebut 69 x dalam al Qur'an, Ibrahim memiliki arti abun rohim - ayah yang penyayang (kitab tahqiq kalimatil qur'an).

Maka seorang Wali Abdal adalah seorang wali yang memposisikan kasih sayang yang paling utama, Kholifah yang menjadi wali maka dia penuh kasih sayang, Bupati yang menjadi wali maka dia penuh kasih sayang.

Diantara ciri-ciri seorang Wali Abdal yang berhati Ibrahim adalah :

1. ما كان ابراهم يهوديا و لا نصرانيا ولكن كان حنيفا مسلما
Nabi Ibrahim bukan yahudi dan juga bukan nasrani, beliau condong pada sifat-sifat yang mulia, luhur, teguh dan taat pada aturan Allah SWT.

Sayyidina Umar bin Khottob (dalam sunanul kubro lil baihaqi) ketika datang di Palestina, beliau dipersilahkan untuk masuk ke dalam gereja untuk jamuan makan, lalu beliau berkata: "kami tidak bisa masuk meskipun hanya untuk makan, disitu ada gambar-gambar yang tidak sesuai dengan syari'at) ajaran kami. Inilah tanda Wali Abdal. Kita memang tidak boleh mengganggu nasrani/yahudi, tidak diperkenankan menganiaya mereka, merusak tempat ibadah mereka, tapi menyampur adukkan ajaran juga tidak diperbolehkan.

2. و إبراهيم اللذي وفى
Nabi Ibrahim tidak pernah ingkar janji.

Kita semua semestinya menerapkan hal ini, yakni menepati janji. Siapapun orangnya, apakah itu pejabat, ulama atau ustadz juga semestinya menepati janji.

Dalam kitab an Nawadir - al Qolyubi dikisahkan: Ada segerombolan perampok setelah melakukan aksinya, rombongan perampok ini mampir ke salah satu pesantren milik seorang ulama, begitu masuk rumah sang kiai, mereka mengucapkan salam; "assalaamualaikum kiai, kami ini rombongan pejuang/mujahidin fi sabilillah". Mendengar pengakuan perampok sebagai mujahidin fii sabilillah maka mereka diterima dengan baik oleh kiai, diberi jamuan makan layaknya pejuang, disediakan fasilitas, tempat tidur.

Kiai ini mempunyai seorang putra yang lumpuh, maka sang kiai berdo'a, "yaa Allah dengan wasilah para pejuang ini, tolong berikan kesembuhan kepada anak kami". Bahkan sisa air minum segerombolan perampok tersebut diambil semua(tabarrukan), dibawa dan diberikan pada putranya, lalu dioleskan kepada tubuhnya, dan ternyata berbekal kemantaban hati dan berprasangka baik sang kiai bertawassul kepada perampok hingga putranya menjadi sembuh.

Keesokan malamnya segerombolan perampok datang dan bermalam lagi di rumah kiai, begitu melihat putra sang kiai yang sudah berdiri, para perampok kaget, mereka bertanya; "kiai dari mana anda mendapatkan obat untuk putra anda ini?

Sang kiai menjawab; "kami mengumpulkan sisa air anda semua kemaren dan kami ber-tabarruk dengan air itu, akhirnya sembuh lah putra kami. Seketika para perampok menangis, dan sekaligus meminta maaf kepada kiai, "wahai kiai kami ini bukan pejuang, kami murni perampok, cuman karena husnudzon kiai lah Allah mengabulkan doa kiai.

Maka pandang lah seseorang dengan pandangan yang terbaik, insyaallah akan diberi kelebihan oleh Allah SWT. "Jangan sekali-sekali seorang ustadz punya kemantaban seraya menyatakan bahwa muridnya bodoh, para guru/ustadz harus mantab kalau muridnya jadi anak sholih dan 'alim.

3. امة اى اماما قانة اي مطيعا لله
Beliau menghiasi dirinya dengan 'nilai-nilai' ibadah, Kiai Hamid tidak pernah putus dari ibadah, baik yaqodhotan (terjaga) atau manaman (tidur fisik) beliau ibadah terus menerus.

Apakah ada orang ibadah tapi tak bernilai? Ada. Bahkan ada dzikir yang hanya untuk berstrategi.
Al jahit (mu'tazilah) menulis kitab "al hayawan" mengisahkan sebuah anekdot; "ada seorang ustadz yang akan berceramah di sebuah masjid, sang ustadz ini kebanyakan makan buncis, sehingga dia menjadi sering keluar angin (kentut). Setelah imam selesai berjamaah, lalu sang ustadz maju kedepan untuk berpidato menghadap jamaah, sedang imam sholat yang sudah tua berada tepat dibelakangnya. Kondisi masjidnya tertutup tirai. Karena kebanyakan makan buncis, sang ustadz saat ditengah ceramahnya merasa ingin keluar angin (kentut), padahal dibelakanngnya pas terdapat imam jamaah. Karena bingung bagaimana kentutnya supaya tak tedengar,  maka sang ustadz mengajak para jamaah berteriak bersama mengucap 'laa ilaa ha illah', saat itulah dia kentut, dilanjutkannya lagi ceramah, tiba-tiba terasa mau kentut lagi maka dia mengulangi cara yang sama. Sampai pada kesekian kalinya imam jamaah tidak kuat menahan emosi. Saat ustadz mau mengajak dzikir, imam seketoka berdiri dan berkata ; "jangan mau, bisa-bisa mati saya". Ini lah contoh dzikir untuk strategi (ibadah yang tak bernilai).

KH. Abdul hamid itu seseorang yang 'alim syari'ah sekaligus wali, tak sekedar wali. Seorang wali abdal karomahnya beda-beda, ada ulama/wali ikhlas tapi teruji seperti kisah Imam Bukhori RA, Imam Bukhori pernah menaiki sebuah kapal, lalu ada seorang lelaki yang iseng ingin kenalan dengan beliau, Imam Bukhori merasa senang hatinya saat bertemu dengan seseorang yang ingin berkenalan, taaruf dengan ulama. 

Saking senangnya Imam Bukhori, beliau menjamu lelaki tersebut. Akhirnya beliau bercerita; "pak.. kami alhamdulillah memiliki bekal 1000 dinar (kepingan emas) barangkali bapak mau membeli sesuatu bisa pakai uang ini, kami lebih dari cukup kalau sekedar untuk makan dan kebutuhan lainnya.

Setelah jeda waktu lelaki itu teriak menangis, lalu dihampiri oleh pihak keamanan dan ditanya; "ada apa pak? Ia menjawab ; "uang kami hilang isinya 1000 dinar, berarti ada orang dikapal ini yang mengambil uang kami. Maka petugas menggeledah semua penumpang kapal, umtuk mencari uang 1000 dinar, termasuk Imam Bukhori.

Imam bukhori lalu berkata; "masyaallah ini ujian, kalau kami ditangkap bawa uang 1000 dinar maka nama kami yang tidak baik, kami ulama, diamanahi oleh Allah SWT berupa ilmu, sebagai pemimpin ulama, kalau kami diketahui membawa 1000 dinar maka kami dituduh sebagai pencuri. 

Akhirnya uang 1000 dinar tersebut dibuang ke laut, begitu Imam Bukhori digeledah maka tidak ditemukan uang 1000 dinar itu. Selesai penggeledahan, lelaki itu datang kembali kepada Imam Bukhori dan bertamya ; "kamu sudah digeledah?" Sudah, uangnya saya buang" jawab Imam Bukhori.

Maka seseorang bercerita kalau mempunyai uang itu bahaya, walaupun niatnya baik, itu beresiko. Lha orang sekarang kredit saja diceritakan.

Wali abdal itu "وقورا" / tenang, "صدوقا" / jujur, "مهيبا" / wibawa, "صموتا" / pendiam. Maka dalam teori Wali Abdal ada beberapa catatan Imam Muhyiddin Ibn arobi; "Wali Abdal itu berganti-ganti hatinya, kadang berjiwa Nabi Ibrahim yakni pengasih/penyayang, kadang berjiwa Nabi Musa (keras), kadang berjiwa Nabi Adam.

Karena para Nabi sifat walayahnya itu, diberikan kepada auliya, maka ketika seorang Wali jika diberikan karomah bisa menghidupukan orang mati maka dia diberikan karomah lewat jalur Nabi Isa as, jika seorang Wali diberikan karomah bisa menguasai teknologi maka dia diberikan karomah lewat jalur Nabi Daud as, seorang Wali jika diberikan karomah bisa mengetahui semua nama-nama, maka dia diberikan karomah lewat jalur Nabi Adam, seorang Wali jika diberikan karomah bisa berbicara dengan hewan maka dia diberikan karomah lewat jalur Nabi Sulaiman as.

Kita walau belum belum sampai sana (Wali Abdal), paling tidak kita cinta kepada mereka. Ada yang tanya, wali dan wartawan itu pinter mana? Wartawan dapat berita itu sangat cepat.

Disebutkan dalam kitab Ihya'  bahwa Imam ghozali pernah ditanya : "kenapa negara islam yang dijajah oleh orang kafir, walinya kok tidak pernah menampilkan diri ?

Imam Ghozali menjawab: "Peraturan Wali itu berbeda, Wali ada yang disebut dengan "dairotul walayah" (zona walayah), misalkan ada seorang Wali dari Pasuruan ingin mengeluarkan karomahnya di wilayah lain, maka dia harus izin terlebih dahulu ke wali daerah tersebut, ada juga yang disebut "khirqotul walayah" (baju kewaliyan), ada yang disebut dengan "qobdul walayah" (dijabut), pagi jadi wali malam nya tidak.

Wali dapat haqiqoh itu diatur oleh Allah SWT. Adabul haqiqoh. Jangankan untuk perang, ada seorang wali yang mempunyai doa untuk perpanjangan waktu dunia, ada seorang wali jika berdo'a minta kiamat ditunda bakal ditunda. ( يمحو الله ما يشاء ويثبت)

Ada seseorang wali yang dimintai doa oleh seseorang tetapi tidak dikabulkan oleh Allah SWT, karena yang meminta didoakan belum memenuhi syarat untuk diijabah. Misalkan, tidak pernah sholat minta didoakan agar bisa cepat berangkat haji. Maka wali akan mendoakan untuk yang lain.

Wali abdal kita harus tiru yang kita bisa, baik itu memenuhi janji, akhlaqnya, atau ibadahnya. Imam Ghozali mempunyai kitab yang diberi judul "Sulwatil 'Arifin": dikisahkan didalamnya; "ada seorang majusi kalau anaknya makan di siang hari pas di bulan romadhon, maka seketika dipukul anaknya. Sekarang ada orang mengatakan jangan memaksa orang untuk berpuasa, ini kan tidak cocok.

Ulama yang berjumpa KH. Abdul Hamid tadi mempunyai sholawat, tapi sholawat ini tidak bisa diartikan, bahkan ulama itu saya tanya langsung apakah tahu artinya? Beliau menjawab tidak tahu. Waktu di Tebuireng, beliau mimpi bertemu seseorang dan memberikan sholawat yang berbunyi "Allahumma solli alal khodiri almuhmali ba'du"

Ketika beliau bicara tentang Kiai Hamid; "Kiai Hamid itu kewaliannya semenjak anak-anak, umpama nabi itu punya irhas (tanda-tanda jadi nabi). Yai hamid itu mujabub da'wah.

Kiai Manshur Lasem (Abah Gus Qoyyum) pernah sakit yang sudah lama dan tak kunjung sembuh, sampai akhirnya Kiai Hamid memerintah Kiai Manshur dengan ayat al Qur'an :

إن الله يأمركم ان تذبحوا بقرة
Lalu beliau menyemebelih seekor sapi dan (bi idznillah) beliau sembuh.

Ada seorang ulama yang doanya diijabah oleh Allah SWT tapi dibatasi. Imam Ibnu Jauzi mengisahkan; "Ada seorang wali yang dijatah oleh Allah dikabul doanya hanya 3x saja. Ulama ini memiliki istir yang jelek, sang istri tahu jika suaminya dijatah oleh Allah SWT ijabah 3x doa, lalu sang istri berkata : 'bah tolong doakan saya biar menjadi cantik, maka kyai ini memenuhi permintaan sang istri, selesai didoakan istrinya langsung berubah menjadi cantik. Doa yang tersisa tunggal 2. 

Setelah istri menjadi cantik, malah dia cinta kepada orang lain, maka sang ulama menjadi, akhirnya beliau berdo'a kembali, 'yaa Allah kami kecewa, kesal, jatah doa kami yang kedua tolong jadikan wajah istri kami seperti anjing, spontan langsung istrinya berubah menjadi anjing. Tersisa 1 doa. Istrinya menangis, anak-anaknya juga menangis, sang istri meminta maaf, dan memohon agar wajahnya kembali seperti semula, walaupun jelek, akhirnya suami berdoa untuk yang terakhir kalinya; "Yaa aallah kembalikan istri kami seperti semula. Tidak cantik tapi tidak cinta kepada orang lain. (Zaadul masiir fi ilmit tafsir)

Kiai Abdul Hamid, itu mujabud dakwahnya sewaktu-waktu, tak terbatas, banyak bahasa isyarah sulit dicerna tapi tidak mengada-ada. Beliau maksyuf (dibukakan mata batinnya oleh Allah SWT), bahrul haqiqoh (lautan hakikat) bahrus syari'ah (lautan syari'ah), masyhud (disaksikan orang banyak) diakui ulama'.

Ibnu Qoyyim mengisahkan dalam kitab "Ighotsatul Lahwan": Ada sebuah gereja, didalamnya ada patung perempuan, yang dari payudaranya keluar air susu, sehingga banyak orang yang datang berziaroh, akhirnya para peziarah memberi uang kepada juru kunci, jadilah juru kunci kaya raya, beberapa waktu kemudian diketahui ternyata air susu yang keluar itu berasal dari pipa yang dihubungkan ke dapur belakang, akhirnya dia tertangkap dan dihukum mati. Ini contoh bukan wali tapi gaya wali. Ada wali melayani pasang susuk, ini kan nggak pantes.

Wali itu ketaatannya ditunjukkan namun tanpa dibarengi penyakit hati. Syekh Abdul Qodir al Jailani, awal-awal diberikan karomah berupa tashorrufan (wali diberi karomah dengan perubahan alam, misal pasir jadi gula pasir, kalau butuh makan, tangannya digenggamkan, dan hati merenung membayangkan apel, keluar lah apel). 

Syekh Abdul Qodir al Jailani 25 tahun karomah kewaliannya adalah tashorrufan, namun beliau tidak suka. Akhirnya beliau i'tidzar/mohon kepada Allah; "yaa Allah saya kok begini, pasir jadi gula pasir, kenpa kami punya karomah seperti ini,  kami khawatir tidak beradab kepada engkau yaa Allah, semestinya ini pasir kok menjadi gula pasir. Kami ingin biasa saja, pada akhirnya tashorrufan nya diambil sama Allah, atas permintaan beliau.

Kiai Hamid didepan ulama beliau tunjukkan ahli ilmu nya, didepan orang awam beliau tunjukkan akhlaknya, bersuci dari hadats, sopan, didepan ahli kitab beliau tunjukkan keahliannya dalam kitab, dan seterusnya.

Adab berinteraksi dengan penguasa. Seorang ulama harus membatasi diri dengan penguasa. Menjaga kewibawaan ilmunya. Syekh Abdul Qodir al Jailani pernah tidur di dalam istana, akhirnya selama tidur itu beliau mimpi keluar sperma berkali-kali, dan mandi berkali-kali.

Imam Sya'roni, mengisahkan dalam kitabnya Mizanul Kubro, ada seorang ulama yang bernama Muhammad bin Zain, beliau seorang yang ahli bertemu Nabi Muhammad ﷺ, bukan hanya bermimpi, jika beliau berziarah kepada Nabi Muhammad ﷺ, beliau mengucap salam kepada Nabi dan langsung dijawab oleh Nabi ﷺ, semua orang yang disana bisa mendengar dengan jelas. 

Suatu ketika ada orang yang meminta tolong kepadanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya yang berkaitan dengan penguasa, masuk lah beliau di kantor pemerintahan, otomatis beliau dijamu dan menikmati beberapa fasilitas pemerintahan, setelah selesai permasalahnya, lalu beliau pulang ke rumah, dan semenjak itu lah beliau tidak bisa lagi berjumpa dengan Nabi ﷺ,  sulit mimpi bertemu Nabi, sampai akhirmya diingatkan langsung oleh Nabi ﷺ ; "kamu sudah tidak bisa lagi bertemu aku, karena kamu menikmati primadani di istana".

Imam Jalaluddin Assuyuti mempunyai sebuah surat untuk pemerintah yang isinya balasan surat ketika beliau dimintai tolong oleh pihak pemerintah agar datang ke istana untuk menyelesaikan sebuah masalah. Beliau membalas surat itu dengan penjelasan; "Maaf kami ini ulama, ahli hadits, takhrij hadits kami langsung dengan Nabi Muhammad ﷺ, kalau kami masuk istana maka kami tidak bisa lagi mentakhrij hadits secara langsung kepada Nabi Muhmmad ﷺ .

Sayyid Qutub pernah sakit, namun beliau tidak memiliki uang sama sekali untuk berobat. Tiba-tiba datang seorang tamu dengan membawa uang 1 koper yang diantar oleh diplomat, semua uang tersebut dihadiahkan kepada beliau. Tetapi beliau menolak, karena menjaga kewibawaan ulama.

,صحف ابراهيم و موسى
Lembaran-lembaran ajaran Nabi Ibrohim dan Nabi Musa, diantaranya; Imam al alusi dalam kitabnya Ruuhul ma'ani menyebutkan diantara isi suhufi Ibrohim;

- على العاقل ان يكون بصيرا لزمانه مقبلا على شأنه حافظا للسانع
Orang yang cerdas dia bisa membaca dan melihat zamannya, mana yang berbahaya dan mana yang tidak, selalu menengok apa kewajibannya, displin atas urusannya, dan menjaga lisannya. [dutaislam.com/gg]

Catatan ceramah KH. Abdul Qoyyum bin Manshur (Lasem) pada acara Haul al 'Alim al 'Arif billah KH. Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar - Pasuruan, diposting Ala_nu [Maaf kalau tak berurutan atau terlalu panjang].

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB