Di Twitterpun Maulid, Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa Tranding. Wahabi Kapan?
Cari Berita

Advertisement

Di Twitterpun Maulid, Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa Tranding. Wahabi Kapan?

Duta Islam #03
Kamis, 30 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa (kiri) jadi tranding di Twitter. Salah satu evan perayaan Maulid Nabi di Yogyakarta (Kanan). Foto: Istimewa
DutaIslam.Com – Kelahiran Nabi Muhammad disambut suka cita Umat Islam Indonesia, kecuali umat Islam kelompok Wahabi. Sejak masuk bulan Maulid pekan lalu masjid-masjid mulai ramai dengan puji-pujian kepada Nabi Muhammad.

Kegembiraan menyambut kelahiran Nabi Agung Umat Islam ini juga ramai di media sosial. Netizen ingin, Maulid Nabi menjadi momentum untuk mempererat hubungan bangsa Indonesia. Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa pun tranding pada Kamis (30/11/2017) malam.

Hingga pukul pukul 22.29 tagar #MaulidNabiSatukanBangsa menempati urutan kedua setelah tagar #ThankYouKen, lebih tinggi dari tagar Liga1. Ribuan netizen ramai-ramai dengan tagar tersebut dengan membubuhi kalimat-kalimat pujian kepada Nabi Muhmmad.

Termasuk akun Akhmad Sahal‏ di @sahaL_AS. ”Muhammadun basyarun lâ kalbasyari/ Bal huwa kal yâqûti bainal hajari. Nabi Muhammad adalah seorang manusia, namun tak seperti manusia/ dia laksana batu permata di antara bebatuan biasa,” tulisanya dengan tagar #MaulidNabiSatukanBangsa.

”Nabiyyunâl ãmirun nâhî falâ ahadun/ abarro fî qouli lâ minhu wa lâ na’ami. Nabi kita yang memerintahkan yg ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Tak ada satupun makhluk Allah yang lebih benar/ lurus ucapannya dibanding beliau saat bilang “ya” atau “tidak”,” tulis Ahmad Sahal, lagi.


Sedangkan akun Nusantara Mengaji di @nu_mengaji menulis kegemberiaan Umat Ilsam se dunia yang ikut menyambut maulid Nabi. Meskipun perayaan dilakukan dengan beragam cara.

”Seluruh umat islam di dunia bersyukur atas maulid Nabi dengan baragam cara; ada yg berkumpul sambil bersholawat, berdzikir dan membaca Al Qur an,” tulisnya.


Akun Adinda malah menulis puisi yang dipersembahkan untuk Nabi Muhammad.

“Betapa indah akhlakmu/Bagai cahaya keindahan Al-Aur’an/Rindu kami padamu sepanjang waktu/Engkaulah cermin bagi hidup kami/Engkaulah petunjuk perjalanan kami/Engkaulah mata hati dan pikiran kami/Wahai teladan yang tak pernah padam,” tulisnya.


Yang menarik lagi, Akun  Mbak Ana di @ana_khoz menyindir kelompok-kelompok yang hingga kini masih mepertanyakan perayaan Maulid. Menurutnya tidak layak.

”Tidak layak bagi seorang yang berakal bertanya: "Mengapa kalian memperingati Maulid?" Karena seolah-olah dia bertanya: "Mengapa kalian BERGEMBIRA dengan lahirnya Rosulullah?" tulisnya mengutip perkataan Abuya As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani.


Siapakah yang dimaksud Ana? Tidak dijelaskan. Yang pasti Umat Islam dari kelompok Wahabi hingga kini melarang perayaan Maulid.

Kapan, ya, Wahabi bisa ikut Maulid Nabi seperti Umat Islam yang lain? Kita doakan saja. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB