Ngata-ngatain Ketum PBNU, Ustad Kubur Gus Nur Lagi-Lagi Ngajak Gelut
Cari Berita

Advertisement

Ngata-ngatain Ketum PBNU, Ustad Kubur Gus Nur Lagi-Lagi Ngajak Gelut

Duta Islam #03
Senin, 09 Oktober 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Gus Nur Nunjuk-Nunjuk Sambil Mengejek Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siraj. Foto: DutaIslam
DutaIslam.Com - Ustad "kuburan" bernama Gus Nur kembali ngajak gelut. Dia nantang-nantang. Sumpah serapah keluar dari mulutnya. Omelan-omelan mulut lamisnya lagi-lagi dialamatkan kepada Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siraj.

”Menyesal saya, apalagi baca di media masa, demo bayaran. Demo nasi bungkus. Apalagi ketua Nahdlatul Ulama profesor kiai fulan, saya lupa siapa namanya itu. “Nggak apa-apa demo, mumpung ada yang biayai”. Matamu itu dibiayai!,” ocehnya.

Gus Nur bahkan merasa tidak takut sekalipun ocehan buruknya itu di sebar dan diketahui siapapun. “Gak apa-apa dilive,” tantangnya. Astagfirullah!

Perkataan Gus Nur nyerocos tanpa rem itu diketahui dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Entah dalam acara apa. Dia tanpak bicara dalam sebuah forum tertanggal 30 september 2017 di Yogyakarta sebagaimana tertera di bacground belakang.

Gus Nur memang tidak secara jelas menyebut nama Kiai Said Aqil Siraj. Namun, siapapun yang melihat rekaman berdurasi 3:35 menit akan paham bahwa yang dimaksud adalah ketum PBNU Kiai Said Aqil Siraj.

Sebagaimana dikutip sejumlah media, Kiai Said Aqil Siraj menyindir aksi 229 bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengeluarkan biaya untuk aksi menolak perppu ormas tersebut. Kiai Said Aqil tak menyebut siapa-siapa, tapi Gus Nur tanpa aling-aling nyerocos melancarkan serangan dengan kata-kata kotor yang kelihatannya kurang pantas diucapkan oleh sosok kiai.

Setelah mengejek ketum PBNU, kiai yang mendadak tenar setelah dakwah dalam kubur pada 2016 itu, mengklaim siapa yang bilang demo 229 dibayar karena pikirannya hampa dan linear. Dia juga menyebut kotak-kotak yang lebih dikenal dengan pendudkung Jokowi atau Ahok sebagai orang munafik.

”Siapa yang bilang demo kemarin dibayar, demi nasi bungkus, itu karena liner, kamu hampa, fikiranmu hampa, kotak kotak munafik,” katanya sambil menggerak-gerakkan tangannya, kacau, tak jelas arah.

Ini videonya:


Soal sederet aksi yang terjadi belakangan ini, termasuk aksi 229, publik bisa menilai apakah demo murni idealisme, bela islam, ataukah ada udang dibalik batu, ada uang dibalik saku? [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB