Lebih Sekadar Oposisi, Mengapa PKS Ngotot Menolak Perppu Ormas?
Cari Berita

Advertisement

Lebih Sekadar Oposisi, Mengapa PKS Ngotot Menolak Perppu Ormas?

Duta Islam #03
Jumat, 27 Oktober 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
Oleh Syafiq Naqsyabandi

DutaIslam.Com - Oposisi adalah perlawanan. Jika lawannya hitam dia harus putih.  Jika lawannya putih dia harus hitam. Begitu rumusnya Oposisi.

Konsistensi perlawanan dapat membuat publik bersimpati dan kelak bisa saja menaruh harapan. Inilah laku hidup yang sedang dijalani partai Gerindra sebagai Oposisi seperti yang dulu pernah dijalani oleh PDIP. Maka, penolakan Gerindra terhadap Perppu (yang kini sudah disahkan menjadi UU) ormas dengan mudah bisa dipahami sebagai tindakan oposisi.

Berbeda dengan Gerindra, dalam memahami sikap PKS, ada sesuatu yang lain yang harus dipahami lebih jauh selain bentuk sikapnya sebagai Oposisi. Toh, dahulu PKS sudah berniat mendukung pemerintahan, sampai memecat Fahri Hamzah segala.

PKS punya gen untuk memformalkan Islam sebagai dasar negara. Gen tersebut berasal dari guru mereka di Mesir, Ikhwanul Muslimin (IM). Pasca lengsernya Husni Mubarak, IM memenangi Pemilu dan mendudukan kadernya Mursi sebagai Presiden Mesir. Tak lama, Mursi mengganti dasar negara mesir setelah melalui dekrit dan referendum. Hal ini mengundang gejolak, karena meskipun referendum dimenangkan dengan suara 60% lebih, partisipasi publik pada referendum tersebut hanya 33%.

Pada saat dalam negeri Mesir bergejolak, sampai akhirnya Mursi dikudeta oleh Jenderal Al Sisi. PKS adalah satu-satunya partai di Indonesia yang bersuara mendukung salah satu kekuatan yang bergejolak di Mesir, yakni menolak kudeta. Kader-kader PKS ramai-ramai membela IM yang tahtanya jatuh. Darisini bisa dilihat keterkaitan antara PKS dengan IM.

Partai lain diluar Mesir yang juga menyuarakan pembelaan terhadap IM saat itu adalah AKP, partai penguasa di Turki, partainya Erdogan. Saat kemarin ramai pemboikotan terhadap Qatar oleh negara-negara arab, Turki menempuh jalan berbeda, tidak sepakat dengan pemboikotan tersebut. Karena di Qatar-lah, konon, para pemimpin IM berlindung dari kejaran musuh politik mereka di Mesir. Anw, dalam konflik ini, sampai ada kader PKS yang menyebut Saudi cs adalah poros setan karena memboikot Qatar. Kalau yang memboikot Qatar itu poros setan jadi yang menolak boikot poros malaikat? Iran malaikat donk? Hayoh mumet.

AKP pun menunjukkan gejala yang mirip dengan apa yang dilakukan IM di Mesir, yakni merubah konstitusi. Belum lama  terselenggara referendum di Turki untuk merubah konstitusi. Diantara hasil referendum yang banyak diberitakan adalah penguatan peran Presiden, jabatan yang dipegang Erdogan. Jadi referendum ini menguatkan Erdogan. Jika kelak AKP mengupayakan penggantian dasar negara Turki yang nasionalis sekuler menjadi Islam (seperti yang dilakukan Mursi di Mesir), maka lengkap sudah kemiripannya dengan IM. 

Dalam sejarahnya, pernah muncul sempalan dari Ikhwanul Muslimin, yakni kelompok yang tidak mau menerima demokrasi dalam memperjuangkan tujuannya. Kelompok ini memilih menjadi partai politik yang terus memperjuangkan khilafah tanpa mau berkompromi dengan demokrasi. Kelompok ini adalah Hizbut Tahrir dibawah komando Taqiyudin an Nabhani, kawan Hasan al Bana (pendiri IM) yang memilih jalan berbeda.

Jadi sangat jelas kenapa PKS menolak langkah pembubaran HTI (dengan jalan menolak perppu ormas). Ya, karena mereka berasal dari asal yang sama, dengan tujuan yang sama. Nalurinya sama.
Apalagi jika ditelusuri, PKS sangat berbeda dengan partai islam lain di Indonesia (PKB/PPP/PAN).

Masing-masing partai islam tersebut punya genealogi dengan kekuatan-kekuatan yang turut mendirikan Republik Indonesia. PKB dibentuk oleh NU. PPP dibentuk oleh fusi NU, PSII, Perti dan Parmusi. PAN dekat dengan Muhammadiah. Bahkan Partai Bulan Bintang (yang tidak ada di parlemen) adalah penerus Masyumi.

Lalu dari gen pendiri Republik manakah PKS berasal? Sayangnya yang selama ini diketahui justru adalah fakta bahwa mantan ketua dewan syuro PKS adalah anak pemimpin DI/TII.

Artikel dikutip dan diedit seperlunya dari akun FB Syafiq Naqsyabandi. Dipost pertama kali Kamis (26/10/2017) pukul 19.05

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB