DutaIslam.Com - Dipulangkannya santri tahfidz Ittihadul Ma’ahid Muhammadiyah (ITMAM) PP Muhammadiyah oleh warga Karimunjawa, menuai pemberitaan ngawur oleh situs sangpencerah.id dan kroni-kroninya.
Aktifitas itu disebut oleh mereka melindungi kemaksiatan. Dengan membanding-bandingkan kegiatan mulia menghafal al-Qur'an, seolah-olah apa yang disampaikannya benar-benar meyakinkan. Padahal PCM Karimunjawa juga mendukung penarikan santri dari ITMAM PP Muhammadiyah tersebut.
Provokasi ala pasukan FPI |
Ini link sangpencerah.id: http://sangpencerah.id/2017/09/kelompok-intoleran-berhasil-bubarkan-tahfidzul-quran-muhammadiyah-di-karimunjawa/
PCM Karimunjawa juga menginginkan agar pesantren dapat dimanfaatkan oleh warga Karimunjawa. Tidak ujug-ujug didrop dari luar daerah yang tidak diketahui oleh pihak PCM Karimunjawa sendiri.
Baca: Tidak Ada Pembubaran Dauroh Tahfidz Karimunjawa, Apalagi Usir-Usiran
Tidak mengikuti rapat jauh-jauh hari dan tidak pula menanyakan fakta sebenarnya kepada pihak-pihak yang dinilai lebih tahu persoalan, situs sangpencerah.id mengambil narasumber yang mengatakan penarikan santri tersebut sebagai "ancaman pembubaran".
Baca: Kronologi ITMAM PP Muhammadiyah Tuduh Warga Karimunjawa dan NU Mengusir 47 Santri Tahfidz
Warga Karimunjawa yang sebelumnya adem ayem kini dibuat geger oleh mereka. Hubungan NU-Muhammadiyah pun di Jepara sejak dulu sudah terkenal akrabnya, terbukti dari beberapa kegiatan, mereka bisa bergandengan bersama.
Baca:
- NU-Muhamadiyah Jepara Halal Bihalal Bersama, Ini Hasilnya
- Mengawal Tradisi Sunni Karimunjawa di Tengah Serangan Wahabi Nusantara
Baca ini yang terpenting: Meluruskan Kisruh Kronologis Program Tahfidz ITMAM Muhammadiyah Karimunjawa