NU Ormas Islam Terbesar, Ini Tugas Generasi Muda NU
Cari Berita

Advertisement

NU Ormas Islam Terbesar, Ini Tugas Generasi Muda NU

Duta Islam #03
Sabtu, 23 September 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Nu Online

DutaIslam.Com- Fakta NU menjadi organisasi terbesar tak hanya di Indonesia namu juga di dunia tak dapat dipungkiri. Selain karena bergerak secara organisasi, kekhasan NU bisa dilihat pada ranah kultural. Siapa pun bisa menjadi bagian dari NU meski tidak masuk dalam organisasi struktural. Asal, amaliahnya sejalah dengan amaliah NU yang berpegang pada ahlussunah wal jamaah.

Mereka yang komunitasnya mayoritas di pedesaan ini dikenal dengan warga Nahdliyin. Mereka memang tak masuk NU secara struktural. Tapi mereka memegang teguh amaliah NU dalam kehidupan sehari-hari. Faham ke-NU-an dipraktikan secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui peran keluarga dan pesantren sebagai ciri khas lain NU.

Kebesaran NU ini diharapkan dapat berkontribusi kepada masyarakat luas di segala lini termasuk pendidikan dan kesehatan. Hari ini dan ke depan. Salah satu kuncinya, penguatan NU sebagai jamiyyah perlu terus digalakkan. Inilah tugas generasi Muda NU.

”Mari kita generasi muda bangun NU dengan menjadi jamiyyah,” ujar aktifis NU Ali Shodikin, dalam diskusi grup dutaislam#01, Sabtu (23/09/2017)

Ali mengatakan, jamiyyah yang dimaksud tidak hanya secara organisasi Nunya. Tapi juga orang-orangnya, pendidikannya, lembaganya, perguruan tingginya, kesehatan dan pesantrennya, dan segala hal berkaitan dengan NU.

”Kalau itu sudah bisa dilakukan maka NU akan menjadi kekuatan yang dahsyat di segala lini,” ujar Ali.

Gagasan ini sejalan dengan apa yang disampaikan Rais Am PBNU Kiai Ma’ruf Amin. Sebagaimana dilansir dari NU Online, KH Ma’ruf menganjurkan anak-anak muda Muslim untuk tidak berdiam diri di tengah gerakan-gerakan keislaman. Pemuda NU harus terus bergerak. Pemuda Islam tidak boleh menganggur tanpa terlibat dalam gerakan ke-NUan.

Meminjam i‘rab, pemuda harus membongkar bongkar kasus kalimat dalam khazanah ilmu Nahwu. “Anak muda tidak boleh mabniyyun alas sukun la mahalla lahu minal i'rab (tidak boleh kokoh dalam diam sehingga tidak mengambil posisi di tengah pergerakan),” ujar Kiai Ma’ruf.

Imbauan sesepuh NU ini disampaikan selepas mengikuti Diklatsar Banser di Garut. Melihat kehebatan Banser Garut, Kiai Ma’ruf berharap pemuda NU juga aktif di Banser. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB