[Mengejutkan] Apa yang Menarik atas Terpilihnya Halimah Yacob Sebagai Presiden Singapura
Cari Berita

Advertisement

[Mengejutkan] Apa yang Menarik atas Terpilihnya Halimah Yacob Sebagai Presiden Singapura

Rabu, 13 September 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Halimah Yacob, Presiden Singapura Terpilih (Foto: Rueters)
DutaIslam.Com - Sebagian orang, bahkan masyarakat dunia, kaget bukan kepalang, bagaimana ceritanya seorang perempuan muslim seperti Halimah dapat terpilih sebagai Presiden Singapura. Padahal, pemilihan presiden Singapura pun sekarang bukan lagi dipilih oleh anggota parlemen, melainkan oleh rakyat secara langsung.

Halimah Yacob adalah perempuan Melayu muslim yang berkiprah di bidang politik dalam masyarakat beretnis China sebagai mayoritas warganya. Kariernya di bidang politik terbentang panjang, dan iapun akan meneruskan kepemimpinan presiden beretnis Melayu Singapura sebelumnya, Jusof Ishak.

Apa yang menarik dari terpilihnya Halimah ini untuk kita?

Pelembagaan sistem demokrasi di Singapura, terlepas dari kritik tajam atas kebebasan berpendapat dan berekspresi warganya di negeri singa itu, dapat dilihat dan dirasakan, juga tercermin dari pidato Perdana Menteri Lee Hsien Long, setahun yang lalu.

Simaklah video tak lebih dari 22 menit ini. Kita bisa belajar banyak tentang diskusi politik di ruang publik, dan membandingkannya dengan apa yang kita percakapkan tentang politik, demokrasi, kehidupan sipil, hari-hari ini.


Sementara ruang publik kita hari ini, masih disibukkan dan dikuasai oleh tema-tema yang miskin inspirasi kecuali becandaan atau hinaan satu sama lain yang seakan-akan tak ada habisnya dan semua orang nyaris tak menemukan jalan keluarnya.

Baca: Alhamdulillah, Singapura Belajar Islam NUsantara Kepada NU

Aktor-aktor dan pelaku yang terlibat dalam pembicaraan di ruang publik, cenderung memilih untuk merendahkan derajat dan kehormatan orang lain dalam upayanya untuk menaikkan derajat dirinya. Padahal, merendahkan pihak atau orang lain yang berbeda pendapat atau sikap atau pandangan, tidak akan menaikkan satu milipun derajatnya sendiri.

Ruang-ruang diskusi, baik di lembaga formal maupun di media, sangat kering dengan gagasan-gagasan besar dan mimpi-mimpi besar tentang bagaimana sebuah bangsa seharusnya menggeliat dan bersiasat menghadapi gerak zaman yang berubah cepat. [dutaislam.com/ab]

Source: Wisnu Hardana

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB