Sebelumnya, Walikota Pekalongan dituduh mengeluarkan keputusan menyegel pembangunan Masjid Al-Arqom. Hingga wafatnya beliau pun masih diserang dengan berita-berita miring.
Baca: [Na'udzubillah] Bahkan Orang yang Sudah Wafat Pun Diserang Oleh Wahabi
"Saya tegaskan tidak ada pensegelan masjid oleh Walikota Pekalongan. Walikota Pekalongan itu termasuk Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) dan donator besar di PII pekalongan dan jawa tengah. Bapaknya dewan syuro KB PII pekalongan sekaligus penyadang dana pembagunan kantor KB PII utk wilayah jateng dan ada puluhan masjid yang di bangun, termasuk masjid cheng Ho di Purbalingga," kata saudara almarhum (disembunyikan namanya) yang diterima Dutaislam.com tertanggal 13 September 2017.
Ia menegaskan kembali bahwa berita yang disebar Minhum merupakan fitnah yang keji, kemudian ia menceritakan kejadian sebenarnya, "Masjid itu lagi mau bikin gedung serba guna tapi pembagunan di tentang oleh orang kampung karena memang dakwahnya kurang bil khikmah hingga sering ribut sama warga setempat."
Ia juga mengatakan, bahwa tokoh-tokoh warga pernah ngasih tahu tentang dakwah yang benar tapi tidak di gubris dan pembangunan tanpa IMB tetap di jalankan. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang menjadikan perpecahan umat, pembagunan untuk sementara dihentikan sampai ada IMB nya.
Lembih lanjut ia menceritakan bahwa masjid tersebut merupakan wakaf dari kakeknya. Artinya juga masih keluarga almarhum. "Clear kan?" tanyanya. Ia juga menambahkan bahwa hingga dzuhur kemarin, masjid masih digunakan untuk jama'ah.
Selain itu, sebagaimana diupload oleh akun IG @kotabatikpkl (13/09/2017) bahwa ada juga bukti surat pengajuan IMB, yang diajukan ke Pemkot Pekalongan adalah IMB Gedung Serba Guna. Ini bukti fotonya:
Dengan demikian, Anda tahu yang bikin rusuh sebenarnya siapa yah? [dutaislam.com/gg]
