Dibuka Sekjend PBNU, Kopdar Netizen NU Kalsel Bahas "Pentol Korek" yang Rusuhi Dunia Maya
Cari Berita

Advertisement

Dibuka Sekjend PBNU, Kopdar Netizen NU Kalsel Bahas "Pentol Korek" yang Rusuhi Dunia Maya

Selasa, 19 September 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Netizen NU Kalsel foto bersama dengan narasumber usai kopdar di UNU Kalsel, Senin (18/09/2017) malam.
DutaIslam.Com - "Pentol korek" adalah istilah bagi kelompok cyber yang suka membuat propaganda dan postingan hoax hanya untuk menebar kebencian tanpa konfirmasi sumber video, foto, atau teks berita yang diviralkan. Disebut "pentol korek" karena kapan-kapan disulut, akan ada api "perpecahan" yang mudah muncul.

Hal itulah yang menjadi fokus pembahasan Kopdar Netizen NU Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Wan Rasyid (PPM Aswaja) dan M Abdullah Badri (admin website Aswaja an-Nahdliyyah) dengan tema "Bersama NU Melawan Ekstrimisme, Radikalisme dan Hoax Dunia Maya" di Gedung Dakwah Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel, Jl. A. Yani KM.12.5, Gambut, Banua Hanyar, Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/09/2017) malam.

Untuk menelusuri kebenaran informasi yang cenderung hoax, Wan Rasyid meminta supaya Netizen NU Kalsel membentuk tim yang solid. "Terutama Kalimantan Selatan dan Sumatra Utara yang masuk zona merah," ujarnya kepada 50-an peserta Kopdar.

Sayangnya, untuk menelusuri kebenaran, perangkat hukum di Indonesia soal penanganan hukum pelaku hoax, tidak ada yang spesifik mengatur. Muncullah infomasi palsu berbahu SARA. "Jackie Chan sedang shooting film Kung Fu di Dubai pun dibuat caption palsu oleh bani pentol korek kalau dia sudah masuk Islam, hanya karena ada foto Jackie Chan pakai jubah putih di sebuah mobil," imbuh lelaki asal Jogja tersebut memberikan contoh hoax yang paling sederhana.

Ustadz Sebar Hoax
Jika hoax dibiarkan akan menambah kebencian, jika dilawan, lalu caranya bagaimana? Wan Rasyid menjawab begini: cara paling mudah adalah mengingatkan, terutama kepada para ustadz yang memiliki page populer semacam Yusuf Mansur, Aa Gym, yang kadang memposting foto dan informasi hoax.

Khusyuk: peserta kopdar antusias mendengarkan materi dari Wan Rasyid, di UNU Kalsel (Senin, 18/09/2017) 
"Dengan kesadaran dia, foto hoax di page Yusuf Mansur pernah dihapus setelah saya inbox dengan menyertakan link asli foto hoax," ujar Wan Rasyid yang juga analis hoax situs Dutaislam.com tersebut.

Karena itulah, Wan Rasyid mendorong agar komunitas santri yang selama ini mayoritas diam harus terus gerak melakukan respon atas beredarnya hoax yang di masyarakat.

"Lawan terus, berikan pencerahan kepada "pentol korek" yang dulu mungkin tercipta dari generasi tanah sengketa. Sukanya sengketa terus sih," tegas Badri, yang bicara praksis melawan gaya provokasi bani "pentol korek" dengan sedekah melakukan klarifikasi, sebagaimana dilakukan Dutaislam.com selama ini.

Acara Kopdar berjalan dengan lesehan hingga tengah malam. Dibuka langsung oleh Sekjend PBNU, H Helmy Faishal Zaini, via sambungan video call WhatsApp karena berhalangan hadir. Gabungan generasi muda NU (PMII, IPNU, Pagar Nusa, Banser, Ansor) dan kelompok nasionalis (Gusdurian, Pemuda Katolik dan Duta Damai BNPT) di seluruh Kalimantan Selatan, hadir sebagai peserta dan panitia.

Kata ketua panitia, Vernandi, peserta berasal dari pelbagai daerah dan suku. "NU itu bhinneka, makanya peserta Kopdar kali ini melintas batas suku, bahasa dan agama di Kalimantan Selatan," terangnya. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB