Setelah Menghina Gus Dur, Mundzir Situmorang "Mewek" dan Minta Maaf
Cari Berita

Advertisement

Setelah Menghina Gus Dur, Mundzir Situmorang "Mewek" dan Minta Maaf

Senin, 28 Agustus 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Saat Mundzir Situmorang hadiri acara silturahim tabayun penghinaannya kepada Gus Dur, di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahad (27/08/2017)
DutaIslam.Com - Kader Muhammadiyah bernama Mundzir Situmorang, yang beberapa waktu lalu video nya viral karena menghina Gus Dur, akhirnya meminta maaf kepada publik pada sesi tabayun bersama di aula Aula Kantor Kelurahan Jakasempurna Jln. K.H. Noer Ali No. 1 Kel Jakasampurna, Kec. Bekasi Barat Kota Bekasi, Ahad, 27 Agustus 2017, sekitar pukul 20.00 WIB.

Sejak dimuat Dutaislam.com pada 24 Agustus 2017, laporan video terkait kalimat penghinaan Mundzir Situmorang sudah dibaca lebih dari 22 ribu kali, dan trending topic di urutan pertama sejak seminggu terakhir. Silakan baca: Sebut Gus Dur Wali Setan, Ustad MD Ini Ngajak Gelut!

Empat hari viral, Mundzir meminta maaf. Di hadapan 200 orang yang hadir di Aula Kantor Kelurahan Jakasempurna, ia mengakui bahwa ucapannya yang menghina Gus Dur sebagai wali setan adalah karena emosi sesaat. Emosi karena apa, tidak ada penjelasan lebih lanjut. Mundzir menyatakan, kalimat itu keluar saat dia mengisi acara di Masjid As-Salam pada tahun 2015.

"Saya mengakui bahwa yang beredar di Youtube adalah pernyataan saya, di sini saya akan membuat pernyataan maaf secara tertulis dan disaksikan yang hadir di sini," kata Mundzir, Ahad (27/08/2017).

Dia juga mengaku sangat lepas kontrol luar biasa saat mengucapkan kata nista tersebut kepada orang yang sudah meninggal dan merupakan mantan presiden Republik Indonesia. "Saya lepas ngomong yang luar biasa lepas kontrol, makanya saya mohon maaf di kesempatan ini dan saya sangat menghormati Kiai Ma'ruf Amin," ujarnya.

Mundzir Situmorang menulis permintaan maaf dihadapan ratusan hadirin
Di atas materai, Mundzir kemudian membuat surat pernyataan tertulis permintaan maaf, yang isinya, antara lain:

  1. Saya mengakui bahwa sekitar tahun 2015 di masjid Assalam telah mengucapkan "Bahwa Gus Dur adalah Wali Setan".
  2. Saya menarik dengan sadar ucapan tersebut di atas dan menyampaikan permohonan maaf kepada: a). Keluarga besar almarhum Gus Dur, b). Keluarga besar NU. c). Keluarga besar GP Ansor dan Banser.
  3. Tidak mengulangi lagi seperti ucapan di atas.
  4. Akan menyampaikan permohonan maaf secara visual dan diunggah ke media sosial.
  5. Bersilaturahmi menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga Gus Dur selambat-lambatnya 10 hari setelah surat pernyataan ini saya buat.
  6. Demikian surat pernyataan saya dengan sadar tanpa tekanan dari pihak manapun, dan apabila dikemudian hari saya mengilangi hal tersebut siap mempertanggung jawabkan secara hukum yang berlaku di NKRI.
Pernyataan tertulis itu disaksikan oleh Forkompinda Kota Bekasi, aparat keamanan perwakilan dari Polres Metro Bekasi, Polsek Kota dan Koramil 01/Kranji. Sebagai penanggungjawab adalah Camat Bekasi Barat, H. Muhamad Bunyamin.

Dutaislam.com akan selalu melaporkan siapapun yang menghina kiai, menghujat NU dan anti NKRI. Siap-siap mewek di hadapan polisi atau Banser jika sudah viral. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB