Dengan Program Khusus Bahasa Jawa dan Kitab Kuning, Al-Inaaroh Harus Jadi Madrasah Unggulan
Cari Berita

Advertisement

Dengan Program Khusus Bahasa Jawa dan Kitab Kuning, Al-Inaaroh Harus Jadi Madrasah Unggulan

Duta Islam #02
Kamis, 24 Agustus 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penyambutan santri-santriwati Al-Inaaroh saat KaKanwil Kemenag Jateng Hadir di lokasi
DutaIslam.Com - Ponpes dan MTs Al-Inaaroh yang baru berdiri pada 21 Mei 2017 lalu, dengan program khusus bahasa jawa dan kitab kuning harus menjadi madrasah unggulan di Kabupaten Batang bahkan Jawa Tengah.

Hal itu dikatakan Drs. H. Farhani, SH., MM Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang melakukan kunjungan ke ponpes Al-Inaaroh di desa Brayo Wonotunggal, Senin (21/8/2017).

“Ponpes Al-Inaaroh yang menonjolkan Kitab kuning dan bahasa jawa dalam pengajaran ke santrinya menjadi yang pertama dan langka. Tentu ini akan menjadi tantangan berat bagi ponpes Al-Inaaroh karena dewasa ini semangat untuk mempelajari kitab kuning dan bahasa jawa semakin luntur. Disini lah ponpes ini ambil peran dan saya pribadi sangat mengapresiasinya,” katanya.

Farhani  menginginkan Al-Inaaroh gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terutama kepada para kepala madrasah Ibtidaiyah (MI) dan bekerjasama dengan  penyuluh dan guru-guru agama. Tidak lupa gandeng ormas-ormas agar mengetahui Al-Inaaroh sehingga Ponpes tersebut semakin besar dan membumi. “Jangan lupa kita hidup di era informasi, saya berpesan agar Al-Inaaroh aktif di medsos seperti membuat Web, memiliki akun medsos lainnya,” ucapnya.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini sangat mendukung penuh Al-Inaaroh. Pihak kanwil akan berdiskusi dengan pihak yayasan dan tengah mempelajari silabus atau rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu. “Tentu Kita akan mendukung penuh dan membantu dalam berbagai hal seperti promosi dengan mengabarkan bahwa di Batang ada Ponpes Al-Inaaroh yang beda dengan yang lain. Apalagi ini kajiannya kitab kuning yang butuh kelas khusus dalam pengajarannya,” kata Farhani

Sementara KH. Muhammad Luthfi, selaku pengasuh pondok pesantren Al-Inaaroh menyatakan, sangat berterima kasih atas dukungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Pihaknya memang sangat butuh dukungan berbagai pihak karena lembaga yang belum lama berdiri ini perlu adanya dukungan sehingga kemajuan Al-Inaaroh dapat segera terwujud.

Beliau menambahkan pendidikan dan pesantren adalah media paling efektif untuk menanamkan paham keagamaan yang moderat. Karena ketik ada santri sudah kuat, maka mereka tidak gampang untuk goyah ke pemahaman yang ekstrim.

“Pendidikan dan pesantren adalah kawah candra dimuka dalam membentuk insan-insan yang moderat, dan mampu berfikir jernih”, kata KH. Muhammad Luthfi.

Menurutnya pesantren melalui kajian kitab kuningnya telah mengajarkan santri-santri yang terbiasa dengan perbedaan pendapat, mereka biasa disuguhkan dengan khilafiyah dalam fiqh.Sehingga tanpa sadar perbedaan adalah keniscayaan yang telah menjadi tradisi mereka, ketika mereka terjun di masyarakat umum mereka dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, hingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Untuk itu saya mendirikan pondok pesantren dan MTs Al-Inaaroh dengan mengutamakan kajian kitab kuning dan bahasa Jawa,” pungkasnya. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB