Awal Mula NU di Kuwait, Begini Keadaannya
Cari Berita

Advertisement

Awal Mula NU di Kuwait, Begini Keadaannya

Selasa, 08 Agustus 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh M. Sholahuddin Syafii

DutaIslam.Com - Saya saat ini berada di Kuwait. Pertama kali saya menginjak bumi Kuwait, tepatnya bulan oktober 2009, saya kaget. Suasananya mencekam, tiada seorang pun yang berani posting di FB, saya orang NU, saat itu masyarakat Indonesia di Kuwait di kuasai 60% oleh gerakan politik PKS, yang juga membid'ahkan tahlil dll. 30% Kelompok Salafi (Wahabi) dan 10% pengikut jamaah tabligh.

Masa masa awal ramai sekali hinaan dan cercaan untuk amaliah Nahdliyin, di wall wall FB. Hingga semua masyarakat indonesia malu jika mangakui dirinya NU.

Pada waktu itu setelah 4 bulan saya punya fasilitas laptop dan internet, saya mulai buka akun FB, dengan nama PCINU Kuwait. Saya invite temen-temen yang di Kuwait. Dan ternyata benar. Mereka takut di hina, sehingga hanya kurang dari 15 mau berteman dengan akun tersebut.

Seiring berjalanya waktu, saya ketemu dengan teman yang bekerja di ambulance, namanya Wendra Wijaya, berasal dari lumajang, yang ternyata juga merasakan hal yang sama, dan akhirnya pada tahun 2012 bulan desember tanggal 10, kami mengadakan rapat pertama di kediaman temen kami saudara Teguh Santoso yang berjumlah 11 orang. 

Awalnya sebagian ingin mendirikan NU cabang Kuwait, tetapi pada waktu itu juga mendekati kontestasi pemilu legislatif pada tahun 2013, sehingga di sepakati mendirikan PKB cabang Kuwait.

Dengan berdirinya PKB cabang kuwait tersebut, kami juga mendirikan beberapa organisasi sayap yaitu Majelis Taklim Al Inabah yang di asuh oleh AL Habib Ahmad Haidar Assegaff. MasyaAllah.. beliau walupun masih muda, dan sebagian besar belajar di Kuwait, tetapi beliau berguru kepada Sheikh Usman yang bermadzhab Syafii. Tapi seiring berjalannya waktu, Majelis Taklim ini akhirnya memisahkan diri dari Politik atas permintaan Alhabib Ahmad Haidar. 

Guna memperlanggeng kegiatan organisasi di luar parpol, kami juga membentuk organisasi SARBUMISI dan GARDA BMI.  Organisasi ini Alhamdulillah di dukung oleh KBRI, dan mendapatkan sokongan dana guna memberikan pelayanan sosial berupa cek up kesehatan gratis untuk TKI yang legal maupun yang over stayer.

Alhamdulillah.. keberadaan kami di Kuwait sekarang ini sudah mulai diperhitungkan, dengan tidak adanya celaan maupun hinaan kepada amalan Nahdliyin dari kelompok lain, dan kami sekarang lebih berani dan percaya diri. [dutaislam.com/gg].

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB