 |
| Paling kanan: H Arif Rahman saat menghadiri acara Diklat Jurnalistik Lakpesdam NU Blora, Ahad (02/04/2017) |
Rahman menyatakan, car free day sudah dimanfaatkan oleh pelbagai pihak sebagai ajang promosi publik, terutama HTI di Blora yang dalam beberapa pekan terakhir rutin mengampanyekan gagasan pendirian negara Islam bernama khilafah islamiyah di alun-alun kota.
"Mereka berani tampil, 10 orang saja meraka show di alun-alun. HTI tiba-tiba pada pawai," ujar Arif Rahman mengakui kalau posisinya sebagai wakil bupati tidak bisa melarang tiap golongan yang berpartisipasi meramaikan car free day, "Sekarang ini, tinggal tergantung kreativitas teman-teman," imbuhnya.
Kata Arif, HTI sudah berani membuat kegiaan pengajian di samping pondok, komunitas yang selama ini menentang keras gagasan makar hizbut tahrir. "Gerakan yang meresahkan harus ditertibkan. MTA, HTI mereka ini sudah terang-terangan di Blora," tandasnya kepada peserta Diklat.
Karena itulah, kader muda NU dimanapun berada, saran Arif, harus bangga terhadap identitas ke NU an, sebagaiman HTI juga sudah mulai tanpa sembunyi promosi gagasan terlarang di banyak negara itu.
Untuk menunjukkan bangganya atas NU, Arif sendiri kampanye NU lewat mobil yang dipakai. "Plat mobil saja saya bikin NU, K 19 NU. Tapi pagi hingga sore pakai plat K 99 E," terangnya. [dutaislam.com/ab]
