Innalillah, Pria Ini Terpaksa Tanda Tangani Coblos Anies-Sandi Agar Jenazah Mertua Dishalatkan
Cari Berita

Advertisement

Innalillah, Pria Ini Terpaksa Tanda Tangani Coblos Anies-Sandi Agar Jenazah Mertua Dishalatkan

Sabtu, 11 Maret 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Nasib naas dialami oleh Yoyo Sudaryo (56). Karena dianggap sebagai pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, warga Rt. 05 Rw. 02, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu terpaksa harus tanda tangan mendukung Anies-Sandi pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta nanti.

Hal itu harus dilakukan oleh Yoyo jika jenazah mertuanya, Siti Rohbaniah (80) akan dishalatkan di salah satu masjid di Pondok Pinang, Jakarta. Kata Yoyo, mertuanya itu meninggal karena sakit pada Rabu (08/03/2017), sebagaimana dilansir laporannya oleh wartakota.tribunews.com, Jumat (10/03/2017).

Ia kesulitan mengurus jenazah karena pengurus masjid setempat, terang Yoyo, tidak ada yang mau mengurus. Setelah bingung mondar-mandir, jenazah akhirnya bersedia diurus oleh petugas setelah ia menandatangani surat pernyataan yang diberikan oleh Ketua Rt. 5, Makmun Ahyar. Innalillah.

Kamis pagi, katanya, jenazah sudah rapi dikafani, dimandikan, dan tidak ada ada masalah. Namun siangnya, ketika akan dishalatkan, Yoyo diminta tanda tangan. "Saya disuruh tanda tangan, yang bikin tulisannya Pak RT. Isinya bahwa saya berjanji akan mendukung pasangan Anies-Sandi di putaran dua nanti. Ada meterainya juga," ungkapnya dikutip Dutaislam.com dari Tribun.

"Awalnya sih, saya nggak curiga, lagi kesusahan nggak nyangka nggak mau disalatin. Menurut saya mau pilih siapa itu urusan saya sama Tuhan. Tapi yang penting ibu saya disalatin," lanjut Yoyo.

Beberapa saat setelah Yoyo mengguratkan tandatangannya, barulah jenazah ibu mertuanya disalatkan dan akhirnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Ia melakukan itu karena tak tega jenazah sang ibu mertua terbengkalai.


Yoyo mengatakan, surat pernyataan tersebut tidak diketik, melainkan hanya berupa tulisan tangan di atas selembar kertas. Dikatakan Yoyo, sebenarnya dia dan keluarganya tidak pernah mengungkapkan sebagai pendukung paslon tertentu.

Bahkan, sang ibu mertua tidak ikut memilih dalam putaran pertama 15 Februari lalu karena sudah udzur. "Saya dari dulu siapapun gubernurnya kampanye nggak pernah ikut, nempel poster juga nggak. Bahkan, saya menolak ada poster pasangan manapun di rumah saya. Makanya saya heran sampai begini," katanya.

Yoyo mengakui, dia memang pernah bergurau dengan tetangga-tetangganya seputar persaingan paslon Anies-Sandi dan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI tahun ini.

"Saya memang kadang berkelakar ke tetangga. Saya bilang, saya nggak pilih Ahok karena dia Kristen, sementara saya Islam. Lalu, tetangga tanya, terus pilih siapa? Pilih Djarot, kata saya gitu," ungkap Yoyo. [dutaislam.com/ ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB