Add captioFoto: Kiai Said Aqil Siroj didampingi Waketum PBNU, Prof. Maksum bertemu dengan Dubes Mesir untuk Indonesia |
Pertemuan tokoh dua negara tersebut membahas beberapa hal, termasuk agenda Kiai Said Aqil yang diundang untuk berceramah di Universitas Al-Azhar Kairo.
"Kehormatan bagi kami Muslim Indonesia dapat kesempatan berbicara di depan para cendikia Mesir, utamanya di hadapan para alim Al-Azhar," kata Kiai Said Aqil kepada Dubes Ahmed.
Menurut Kiai Said, kesempatan berkunjung ke Mesir yang akan take off Senin besok (27/02/2017) akan dimanfaatkan juga untuk menjalin kerjasama di bidang pendidikan, sehingga transmisi keilmuan Islam antara Indonesia dan Mesir semakin kuat dan terjaga.
"Ahlussunnah wal Jamaah itu mereferensi kepada ulama Sunny di Mekkah, Madinah dan Al-Azhar, di era ini Al-Azhar dan Nahdlatul Ulama memegang peran strategis," kata kiai asli Cirebon ini.
Disamping itu, Kiai Said Aqil juga akan menyampaikan komitmen Nahdlatul Ulama bersama-sama masyarakat dunia untuk mengupayakan perdamaian dunia Islam. Masyarakat Mesir yang punya basis peradaban punya kesamaan dengan muslim Indonesia.
"Perdamaian dunia Islam perlu kita dorong bersama-sama sehingga beberapa negara mayoritas muslim yang saat ini masih berkonflik dapat secepatnya menyadari dan melakukan recovery," ujar Kiai Ciganjur ini.
"Kita sekarang silaturahmi agar hubungan dan harapan kita berjalan dengan baik," kata Ahmed.
[anw/ksf/dan].