Foto: Suasana ziarah santri Al-Hidayat di makam Bergota, Semarang (14/02/2017) |
Tiga kitab yang khatam dikaji adalah Majmū‘at al-sharī‘ah al-kāfiyah li al-‘awām, Matn al-Ḥikam, dan Munjiyāt Meṭik saking Ihyā’ ‘ulūm al-dīn. Selesai pekan kemarin.
"Kita berziarah kesini untuk meneladani karya-karya beliau," tutur KH Dr In’amuzzahidin Masyhudi MAg, pengasuh pesantren.
Ketika ziarah, para jama’ah membaca surat Yasin, Tabarak (al-Mulk) dan al-Ikhlash 11 kali. Hal ini, kata Kiai In'am, adalah tuntunan yang diajarkan Mbah Sholeh Darat dalam Kitab Munjiyāt pada bab tata cara berziarah ke maqbarah.
Buktinya, karya Mbah Sholeh Darat berbahasa Jawa Arab Pegon semua. Tawadlu'nya, dalih yang digunanakan alasan menyusun kitab adalah karena tak bisa berbahasa Arab. Padahal, itu sangat tidak mungkin karena semua referensi kitab berbahasa Arab.
"Pengajian Selasa Sore selanjutnya akan membahas kitab Faṣalatān dan Laṭā’if al-ṭahārah wa Asrār al-ṣalāh," terang Pengurus Syuriyah Nahdlatul Ulama Kota Semarang ini. [dutaislam.com/zulfa]