Beginilah Jika Agama Dijual Politikus, Baiat Kutukan (Jika Tidak Memilih AHY) Pun Dipanggungkan
Cari Berita

Advertisement

Beginilah Jika Agama Dijual Politikus, Baiat Kutukan (Jika Tidak Memilih AHY) Pun Dipanggungkan

Jumat, 10 Februari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Bukan kali ini saja agama dijadikan dagangan murah dalam politik busuk. Zaman Orba dulu, ketika Golkar jadi musuh politik utama PPP pun, agama dijadikan sambal gorengan kampanye.

Dalil-dalil bertebaran untuk memikat umat Islam. Sumpah serapah malah menjadikan kiai yang jadi juru kampanye (jurkam) laris manis. Setidaknya itu terjadi pada masa-masa Presiden Soeharto akan lengser dari kekuasaan, musim kampanye akhir 90-an.

Hadits Nabi "ittabi'u bis swaadil a'dham/ ikutilah golongan hitam yang besar" diartikan sebagai mengikuti dan memilih partai berlambang Ka'bah yang hitam warnanya. Padahal artinya diperintah mengikuti mayoritas golongan umat Islam, ahlus sunnah wal jamaah.

Kini, ketika Pilkada DKI makin dekat, baiat untuk memilih pasangan calon pun dipanggungkan dalam acara istighasah bersama 48 ormas Islam se-DKI yang dihadiri cagub-cawagub DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni (Sylvi), Kamis (09/02/2017).

Dalam acara yang digelar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, salah satu kiai bernama Munawir Asri bisa-bisanya membacakan baiat kutukan begini, "Siapa yang sudah dibaiat, bila sampai waktunya tidak memilih nomor 1, maka akan menerima risikonya," ujar Kiai Munawir, sebagaimana dikutip Dutaislam.com dari Detikcom.

Sang kiai mengikat hadirin dengan adegan mengacungkan jari ke atas (khas wahabi sebelah) yang menunjukkan nomor urut AHY-Sylvi. Sumpah setia itu diambil dengan teriakan takbir berkali-kali (lagi-lagi mengingatkan adegan khas ISIS).

Risiko yang dikutukkan kepada peserta acara itu tidak disebutkan secara detail oleh kiai. Jika risiko tidak memilih AHY-Sylvi pasca baiat adalah masuk surga, tentu umat Islam akan serentak memilih tanpa diancam kutukan. Jika risikonya fi asfali safilin (neraka paling curam), maka pembaca baiat harusnya adalah yang paling duluan diceburkan malaikat penjaga jahannam.

"Siap untuk memenangkan Agus-Sylvi?" seru Munawir bertanya. Hadirin di sana menjawab "Siap!". Bagaimana dengan Anda? Siapkah? Siap menjadikan calon gubernur khilafah sby-iyyah? Siap masuk neraka? [dutaislam.com/ ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB