Oleh Faizal Sutrisno
DutaIslam.Com - "Terbitnya matahari pasti akan menyinari seluruh alam, namun pada saatnya matahari itu terbenam dan digantikan oleh rembulan".
Kata-kata itu bagi saya adalah sangatlah sesuai menggambarkan bangsa Indonesia yang pernah merasakan sebuah kesengsaraan dari kaum-kaum kolonial, merampas hak-hak warga Indonesia sehingga penderitaan itu tiada henti-hentinya.
Namun, masih ada secuil "sinar rembulan/semangat" yang mampu mengobarkan rasa nasionalisme, sehingga Indonesia mampu menjadi sebuah negara yang merdeka seperti sekarang. Apakah Indonesia sudah terbebas dari penjajah? Terutama merdeka dari hidup berbasis internet?
Dengan keadaan yang sekarang ini, media menjadi tragedi penyebaran informasi. Kemudahan dan kecepatan karena kemajuan teknologi gadget, informasi yang terbaru mudah memabajiri tanpa klarifikasi.
Banyak isu-isu SARA yang selalu dilontarkan media kepada masyarakat, yang jika diteliti ternyata bukan merupakan fakta yang terjadi. Artinya, kita sedang dijajah oleh informasi tidak bertanggungjawab di media, terutama online.
Seringkali saya membuka media sosial dan di situlah banyak sekali yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai denga fakta yang terjadi, berarti ada informasi yang memang ditunggangi oleh golongan-golongan tertentu dan golongan tersebut memiliki misi tertentu.
Indonesia bukanlah negara kecil, dengan keberagaman dan rasa toleransi yang begitu tinggi, kini sedang digoncang oleh media-media hoax. Mungkin beberapa orang telah merasakan ketidaknyamanan terhadap informasi yang tidak sesuai fakta, akan tetapi orang-orang itu tidak bisa melawan golongan yang mempunyai misi tertentu.
Perlunya analisis terhadap informasi sangatlah penting agar tidak terjadi adu domba oleh orang-orang yang mencoba untuk memecah belah bangsa Indonesia. Inilah cara terkecil agar kita terlepas dari penjajahan informasi tidak jelas.
Siapakah yang akan memerangi media massa yang hoax ini? Kita perlu seorang pahlawan yang mampu membuat masyarakat menganalisa informasi yang terjadi. [dutaislam.com/ ab]
Faizal Sutrisno, mahasiswa IAIN Salatiga, aktivis PMII Salatiga
