Foto: Diklatsar Banser Kab.Cirebon |
Padahal, itu hanya status di medsos, beda dengan fatwa yang dalam logika mereka harus selalu dikawal jutaan umat turun ke jalan. Masyaallah.
Dibalik pengamanan itu, ternyata ada 3000 pasukan Banser yang menyamar menggunakan setelan baju koko putih khas kode seragam peserta aksi 212. Keterangan yang didapatkan Dutaislam.com dari Fanpage Facebook Kongkow Bareng Gus Dur, ribuan Banser dari Bandung tersebut sengaja melebur dengan peserta aksi untuk mengamankan acara.
Sesuai instruksi, mereka ditempatkan di beberapa titik bersama aparat kepolisian. Hasilnya, ditemukan beberapa hal yang memang tidak diunggah ke media sosial maupun media online agar tetap berjalan damai dan "super damai". Ini hasil kerja mereka:
1. Tertangkapnya pembawa 10 bendera khilafah ISIS.
2. Tertangkapnya satu orang teroris asal Majalengka.
3. Dan satu kantong penuh bahan peledak yang siap menghancurkan aksi "super damai" tersebut.
Pada tanggal 7 Desember 2016, tim memastikan akan ada "eksekusi" 3 orang teroris alumni aksi 212 yang memang sengaja didanai ikut acara untuk membuat rusuh suasana aksi damai tersebut. Setelah dipastikan alamat kosnya ada di Bekasi, pada tanggal 8 Desember 2016, dilakukanlah penangkapan. Dan, hasilnya, teroris tetap tertangkap sementara marwah aksi 212 tetap bersih dari rusuh.
"Jadi peran Banser, Ansor dan kader-kader muda NU militanlah yang sebenarnya berjasa dalam membuat "aksi super damai 212" itu benar-benar damai," demikian tulis Fanpage Kongkow Bareng Gus Dur, Ahad (12/12/2016) malam. [dutaislam.com/ ab]