HMI Ikut Aksi Bela Islam 212, Itu Instruksi Sableng
Cari Berita

Advertisement

HMI Ikut Aksi Bela Islam 212, Itu Instruksi Sableng

Sabtu, 19 November 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Aksi susulan yang menggunakan tema Aksi Bela Islam III kembali digelar 2 Desember 2016 besok. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pun mengeluarkan instruksi agar seluruh kader HMI di seluruh Indonesia ikut turun aksi bersama ormas-ormas lain di bawah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).

Menanggapi hal itu, Koordinator Alumni HMI Provinsi Bangka-Belitung (Babel), Hafidz Rusli, mengaku sangat menyayangkan. Ia menyebut kalau instruksi tersebut menyalahi karakter HMI yang harus independen dan tidak boleh dipengaruhi oleh ormas manapun, apalagi ikut instruksi ormas tidak jelas.

"Dari sejarahnya, HMI itu didirikan untuk tujuan mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Jika ikut aksi 212 besok, artinya HMI ikut gerakan massa yang berpotensi merusak kesatuan negara," ujar Hafidz kepada dutaislam.com di rumahnya, Keciput, Sijuk, Belitung, Babel, Jumat (18/11/2016) malam.

Hafidz juga menyatakan bahwa gerakan aksi Bela Islam III tidak akan jelas misinya untuk menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam sebagaimana tujuan awal HMI. Pasalnya, itu adalah galangan aksi dukungan anti Ahok lanjutan yang penuh dengan kepentingan politik kekuasaan.

"HMI itu hanya dimanfaatkan oleh penggalang aksi karena mereka tahu, tanpa mahasiswa, aksi tidak akan terorganisasi dengan baik," ujar Hafidz. Demo yang tidak melibatkan gerakan mahasiswa, katanya, tidak akan bisa mengarah target karena menurutnya, mahasiswa adalah entitas elite masyarakat yang solid ketika melakukan konsolidasi gerakan secara total, "tanpa mahasiswa, gerakan massa hanya buih," imbuh alumni UII Yogyakarta tersebut.

Di manapun, HMI itu harus independen. "Kalau ingin aksi, ya mengadakan sendiri," tutur Hafidz yang menyebut kalau Aksi Bela Islam III dimana HMI ikut di sana nanti, justru memperburuk nama organisasi yang selama ini punya pengaruh politik dan kekuatan sendiri. "Itu instruksi sableng," tambahnya.

Jika HMI tetap ikut dalam gerakan massa yang tidak jelas konsolidasi politiknya, siap-siap saja akan dikorbankan sebagai dalang rusuh seperti kemarin, bahkan bisa dianggap provokator utama walau nanti bentuknya bukan dalam bentuk kekerasan fisik. "Entah apa yang akan terjadi, saya tidak tahu," tutup Hafidz. [dutaislam.com/ ab]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB