DutaIslam.Com - Arti teks di atas dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah "Indonesia akan Merasakan Hidup Merdeka dengan Pemerintahan Sendiri" dimuat di Warta Besoeki-Shuu, 9 Syawal 1363 H / 27 September [......]), sekitar 74 tahun lalu. Berikut teks selengkapnya:
Pada satu saat, tanah air kita Indonesia bakal dimerdekakan. Sungguh sangat menyenangkan hati saya. Demikian, Shumubuchoo P.T Kiai H. Hasyim Asyari memulai sambutannya. Kalau satu tahun yang lalu, beliau berkata dengan terang, Indonesia merasakan kenikmatan dari Pemerintah Agung dengan diberikan hak ikut campur dalam pemerintahan, maka saat ini Indonesia merasakan yang lebih dari itu. Akan seperti saudara-saudara di Philipina, Birma dan lain-lainnya. Indonesia juga bakal merasakan hidup merdeka dengan pemerintahan sendiri, cocok dengan harapan bangsa mulai bertahun yang telah lalu.
Dulu, di zamannya Nabi kita Muhammad SAW [segghoet] diadakan baiat, yaitu berjanji untuk membela agama Islam hingga tetesan darah yang terakhir atau tidak mundur dari serangan musuh meski bagaimanapun kesulitan yang bakal dihadapi. Hal itu menurut keperluan yang terjadi dan menurut hajat yang dibutuhkan. Kalau yang dikehendaki adalah pengorbanan hingga mati-matian, sahabat-sahabat Nabi kita bersama-sama berjanji membela keadilan sehingga meninggalkan dunia (harta benda).
Dalam hadits Muslim diceritakan oleh Jazid bin Abi Ubaid. Pada saat itu bertanya pada Salamah, “Baiat (janji) apa yang engkau semua persembahkan kepada Nabi kita dalam peperangan Hudaibiyah?” Salamah menjawab: “Saya berjanji akan membela Nabi hingga mati.” Demikian semangat pembelaan para sahabat Rosulullah SAW kepada agama Tuhan Yang Suci, agama Islam.
Dihubungkan dengan janji Pemerintahan Agung Tokyo, maka jika yang diinginkan yang lebih dari [......] memperoleh keadilan agama dan tanah air kita Indonesia dari gangguan negara penjajah Amerika/ Inggris dan sekutunya, diharap kita mengikuti semangat para sahabat Nabi kita, yaitu:
"Kita membela agama dan tanah air kita sekuat-kuatnya kekuatan kita hingga kita meninggalkan umur" [dutaislam.com/ ab]
