Ketika Kampus IPDN Disusupi Gerakan Radikal dan Ideologi Terorisme
Cari Berita

Advertisement

Ketika Kampus IPDN Disusupi Gerakan Radikal dan Ideologi Terorisme

Selasa, 02 Agustus 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Sebagai Alumni STPDN/IPDN, saya ingin menceritakan sedikit pengalaman mengenai pembinaan bimbingan mental (bintal) kerohaniawan Islam (Rohis) di Ksatriaan/Kampus Jatinangor. Setelah tingkat II (madya praja) banyak saya lihat rekan maupun senior saya yang aktif di rohis mengenakan celana PDH Cingkrang. 

Kami mengenal mereka sebagai kelompok yang Islamnya fanatik. Beberapa teman menyapa saya hei Ambon, mengapa engkau tak seperti mereka? Kurang modis, jawab saya singkat. Beberapa teman dekat di Rohis yang lebih mengenal saya mencoba untuk membujuk untuk mengikuti mereka. 

Saya mencoba mengenali mereka, maka bergabunglah dengan halaqah di masjid dengan mentor dari senior-senior saya. Namun sedikit pun tak merubah atau menambah keyakinan saya, hingga akhirnya saya diajak untuk mengikuti kajian pada ustadz-ustadz yang dijadikan rujukan oleh mereka. 

Saya ikuti beberapa kajian mereka ketika sudah Nindya Praja di sekitar daerah Rancaekek ke arah Garut, langsung di markas ustadz-ustadz salafy. Bagi rekan-rekan saya, ustadz tersebut sangat menguasai hadits-haditz yang shahih, sedangkan menurut saya itu biasa saja karena sudah dari dulu  terbiasa dengan kitab-kitab Hadits Bukhari dan Muslim, sehingga tak ada hal yang baru. 

Tetapi yang menarik bagi saya ialah di dalam komputer ustad itu ada sekumpulan materi Jihad serta panduan dan gambar merakit Bom.

Ini adalah fakta bagaimana ideologi radikal/ takfiri/salafi wahabi menyusup masuk pada kampus-kampus dan menanamkan bibit radikalisme/takfirisme di kampus-kampus, terutama kampus IPDN saat itu (entah saat ini). Padahal almamater kami mengajarkan kenegarawanan sebagai Pamong Praja dengan semangat Bhineka Nara Eka Bhakti.

Tak heran ada senior dan yunior kami yang menjadi aktivis HTI, bahkan ada yang ditangkap di daerah pejaten karena terlibat terorisme.

Sebagai alumni, saya prihatin dengan apa yang terjadi. Semoga Kampus IPDN menjadi lebih baik dengan semboyan di belakang latar aku mengenang cinta almamaterku. [dutaislam.com/ ab]

Source: KBAswaja
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB