DutaIslam.Com - Maraknya situs jihad yang mendukung gerakan radikalisme dan sekaligus terorisme sudah lama jadi perhatian masyarakat pengguna internet. Namun, nampaknya belum ada langkah signifikan dari pemerintah untuk mencegah berkembangnya paham radikal yang bersumber di dunia maya, kecuali hanya pemblokiran. Langkah lain belum dilakukan. Atau, pemerintah sepertinya juga tidak punya kebijakan konkrit terkait pencegaan terorisme dan radikalisme.
Oleh Zulkifli Abdillah
DutaIslam.Com - Berikut ini adalah seruan jihad fil internet oleh Zulkifli Abdillah, seorang dosen dan pemerhati dunia maya:
Ada beberapa hal yang menggelisahkan saya terkait dunia maya atau internet:
- Semakin marak situs web yang mendakwahkan konten yang tidak mencerminkan Islam Rahmatan lil 'alamin. Sehingga stigma Islam yang penuh kekerasan, menebar kebencian dan permusuhan semakin mengemuka.
- Jika kita membuka play store atau layanan sejenis yang menyiapkan berbagai aplikasi, game, dan hiburan, banyak yang perlu diwaspadai dandengan sikap kehati-hati. Sebagai contoh, aplikasi Al-Qur'an yang tersedia sebagian besar (atau mungkin semua?) belum divalidasi dengan tashih dari lembaga pentashih Al-Quran. Padahal, ini sangat penting utk menjaga otentitas Al-Quran. Contoh berikutnya: semua game yang tersedia tidak disertai dengan label kategori game cocok untuk anak umur berapa. Sehingga orang tua bahkan anak tidak memiliki petunjuk apakah game yang diunduh cocok atau tidak dengan usia anak. Semestinya ada semacam badan sensor yang menyaring games seperti Badan Sensor Film.
- Sangat penting dan sudah waktunya kaum nahdliyin dan aktivis sunni membuat situs-situs internet yang mengkampanyekan Islam Rahmatan lil 'Alamin.
- Perlu langkah nyata Kemenag dan Lajnah Pentashih Al-Quran mengevaluasi semua program atau aplikasi Al-Quran digital. (Baca Duta Islam: Gabung Channel Telegram Ar Raudhah Pusat)
- Keminfo atau lembaga yang terkait perlu mengawasi secara ketat semua aplikasi game dan hiburan digital agar tidak merusak generasi muda.
