Klarifikasi KH Ma'ruf Khozin atas Klaim Dukung Kepada Garis Lurus
Cari Berita

Advertisement

Klarifikasi KH Ma'ruf Khozin atas Klaim Dukung Kepada Garis Lurus

Sabtu, 02 April 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
DutaIslam.Com - KH Ma'ruf Khozin memberikan klarifikasi jika apa yang diucapkan soal "ruh perjuangan NUGL" (Selanjutnya kami sebut GGL: Gerombolan Garis Lurus), yang sebelumnya diklaim sebagai dukungan kepada GGL, tidak ada maksud sama sekali untuk melegitimasi gerakan mereka. (http://www.nugarislurus.com/2016/04/kh-maruf-khozin-saya-sangat-setuju-ruh-perjuangan-nu-gl-atas-dasar-akidah.html)

"Kelompok GL pernah nuduh saya liberal kok sekarang mereka menganggap mendukung mereka?" kata Kyai yang pernah menjadi ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Surabaya itu, di WhatsApp, Sabtu (2/04/2016). (Baca Duta Islam: Berita Hoax NUGL dan PKS Piyungan)

Ma'ruf menjelaskan jika pernyataannya itu hanya menyindir. Tapi GGL rupanya tidak memahami sindiran itu lalu kemudian dianggap mendukung mereka.

"Terkait pemberitaan NU GL, maksud kulo menyindir mereka, bahwa ruh perjuangan mereka saya setuju (tapi perbuatannya saya tidak setuju). Saya tetap makmum di jalur NU dan Aswaja NU Center," papar Ma'ruf. 

Kyai Ma'ruf sebetulnya tidak mau melanjutkan polemik klaim GGL ini. Namun, atas dawuh Kyai Navis, terpaksa harus menulis lagi klarifikasi.

"NU itu organisasi yang jelas akidahnya, yaitu akidah ahlisunnah wal jamaah. Semua lapisan NU memperjuangkan ini. Yang tidak mereka fahami adalah cara kita tidak menebar fitnah, adu domba, dll. Di grupnya ust Idrus faham dengan maksud saya, hanya admin GL yang memelintir bahwa saya jadi pendukung mereka," terangnya. 

Yang disayangkan oleh Kyai Ma'ruf Khozin adalah cara-cara mereka itu seperti Ibnu Taimiyah. Padahal, kalau mengaku alumni pondok pesantren, -sebagaimana dibanggakan oleh GGL dan disuarakan nyaring selama ini,- harusnya GGL menggunakan cara-cara Imam Ghazali.

Menurutnya, tipikal Ibnu Taimiyah dalam membenahi sesuatu itu radikal, sedangkan Imam Ghazali itu akomodatif dan kompromi. "Alumni pondok biasanya anti pada Ibnu Taimiyah dan mengidolakan Imam Ghazali," jelasnya. (Baca Duta Islam: Teguran Kepada GGL dari Habib Abu Bakar Pasuruan)

Dalam klarifikasinya, Ma'ruf menyebutkan bahwa kyai-kyai NU itu menggunakan cara-cara yang dipakai oleh Imam Ghazali. Apa yang kurang, harus diperbaiki.

"Dakwah saya mengikuti metode manhaj NU, tidak mengadu domba, tidak memfitnah, tidak menjelek-jelekkan orang perorang. Saya sejalan dengan nasehat Habib Abu Bakar Assegaf kemarin. Hanya saja GL malah memberi nasehat balik pada habib," tandasnya. Begitulah Garis Lurus yang berkelakuan munyer-munyer. Mencari legitimasi tanpa klarifikasi dengan jalur yang tidak legitimate. [dutaislam/badri]


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB