DutaIslam.Com - Humor
Cerita Super Lucu
Di sebuah desa santri, ada lurah baru yang kebetulan “kurang santri”. Pak Lurah tidak pernah ngaji maupun mondok. Soal agama ia pelajari sendiri dari buku-buku terjemahan. Dalam sebuah acara pengajian, Pak Lurah memberi kata sambutan.
“Bapak-bapak, Ibu-ibu, setiap amal harus kita kerjakan dengan ikhlas. Seperti doa yang selalu kita baca setiap shalat: Innaaa Sholatiwaa… nusukiwaaa….”
Hadirin serentak tertawa, bertepuk tangan dan bersuit-suit. Dari barisan belakang ada yang teriak.
“Iftitahnya bahasa Jepang itu!”
Tapi teriakan itu tenggelam di tengah riuh-rendah sorakan. Pak Lurah tak mendengarnya, atau tak mengerti maksudnya. Ia teruskan saja pidatonya, hingga sampai ke dalil andalan yang telah disiapkannya,
“Kita harus ingat Firman Allah: Innaaa Kholaqnaaakum min Dzakaaaarin wa Untsaa…”
Kang Parji, yang belum lama boyong dari pondok, tidak tahan mendengarnya dan langsung berdiri terus maju kedepan di hadapan Pak Lurah.
“Interupsi, Pak Lurah!” teriaknya keras-keras, “itu tadi dzakarnya kepanjangan!”
Sontak hadirin ketawa bersama terbahak-bahak........ngakak abis dech....