Anak Kecil Itu Nekad Minta Jubah Nabi Karena Diperintah Ibunya
Cari Berita

Advertisement

Anak Kecil Itu Nekad Minta Jubah Nabi Karena Diperintah Ibunya

Sabtu, 05 Desember 2015
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Jabir berkata: “Ketika Rasulullah duduk, datanglah kepada beliau anak kecil, anak itu berkata, ‘Ibuku mohon kepadamu agar ia diberi gamis.’ Rasulullah menjawab, ‘Tunggulah sampai barang itu ada dan kamu boleh datang kembali.’ "

Anak kecil tersebut pulang ke rumahnya dan menceritakan apa yang dikatakan Rasul kepada ibunya. Kemudian ibunya berkata, ‘Kembalilah kamu kepada Rasul lagi, katakan kepadanya bahwa ibu minta gamis yang dipakainya.’

Anak tersebut datang kepada Rasul dan menceritakan apa yang dikatakan ibunya. Mendengar itu Rasulullah saw. masuk ke kamarnya dan menanggalkan gamis yang dipakainya kemudian beliau berikan kepada anak kecil itu, dan beliau duduk tanpa baju. Bilal pada waktu itu sedang azan, dan kaum muslimin menanti-nanti beliau, namun beliau tidak keluar dari rumahnya untuk shalat seperti biasanya. (Baca: Kisah Santri Nakal yang Jadi Kiai dengan Ribuan Santri)

Puncak kedermawanan Nabi ialah merasa malu jika beliau tidak bisa memberi kepada seseorang yang meminta kepadanya. Beliau merasa malu kalau orang yang meminta itu pulang dengan tangan kosong. Ada seorang datang kepada beliau dan meminta sesuatu.

Beliau berkata, “Aku sedang tidak punya apa-apa, tapi kamu belilah kebutuhanmu atas tanggunganku, nanti kalau aku punya uang aku akan bayar.” Kemudian Umar bin Khattab berkata, “Wahai Rasulullah, orang itu telah engkau beri sebelum ini, sesungguhnya Allah tidak membebanimu dengan sesuatu yang kau tidak mampu memikulnya.”

Rupanya Nabi tidak senang terhadap kata-kata Umar itu, lalu seorang dari Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, jangan khawatir bahwa Allah akan memberimu hanya sedikit.” Nabi lalu tersenyum. Wajahnya terlihat berseri-seri. Kemudian beliau berkata, “Inilah yang diperintahkan kepadaku.”

Nabi sering menganjurkan untuk menyandang sifat pemurah sesuai tuntunan Islam, seperti membelanjakan harta untuk memperkuat ketenteraman, untuk dakwah, juga untuk mengurangi kemiskinan.

Rasulullah saw bersabda, "Orang pemurah dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga, dan orang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dekat pada neraka." [dutaislam.com/ ab]

Source: Min Akhlakin Nabbiy diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Rujukan Induk Akhlak Rasulullah, karya Dr. Ahmad Muhammad Al-Hufy.

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB