Tawassul Itu Menyambung, Bukan Menyembah
Cari Berita

Advertisement

Tawassul Itu Menyambung, Bukan Menyembah

Kamis, 19 November 2015
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Tawassul diambil dari bahasa arab "wasiilah" yang makna tekstualnya adalah segala hal yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada yang lain (Lihat kamus al-Munawwir). Dalam konteks keislaman ala Ahlussunnah wal Jama'ah al-Nahdliyah (NU), tawassul adalah upaya mendekatkan diri pada Allah SWT dengan perantara amal sholeh, dengan nama-nama Allah, dengan para kekasih Allah (Nabi, Rasul, Sahabat, Ulama' dan Shalihin).

Lewat firmannya Allh SWT telah memerintahkan kita untuk bertawassul seperti yang terdapat dalam al-Quran: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah SWT dan carilah wasilah (sarana untuk mendekatkan diri) padanya. (QS. al-Maidah, 35)"

Dalam hadits pun tak sedikit yang membolehkan tawassul. Anda bisa buka kitab Riyadush Shalihin pada hadits ke-13 tentang tiga pemuda yang terperangkap dan tidak bisa keluar dari dalam goa gara-gara pintu goa tersebut tertutup oleh batu yang jatuh. Akhirnya mereka melakukan tawassul sehingga  batu itu secara berlahan terbuka dengan sendirinya dan pemuda itu bisa keluar. 

Namun sebagai manifesto dari skenario Tuhan, tidak sedikit dari mereka yang mencoba mempertentangkan tawassul dengan ajaran islam bahkan mereka tidak segan-segan menvonis syirik bagi pelaku tawassul (naudzubillah). Padahal mereka sebenarnya hanya dangkal dalam memahami teks Qur'an dan Hadits.

Sebagai analogi, kita yang notabenenya rakyat kecil dan tidak dikenal oleh Bupati, jika membutuhkan bantuan dana semisal, maka langkah awal kita harus menyerahkan Proposal kepada target kita, dan sulit rasanya proposal itu diterima (cair) jika kita sendiri yang langsung menyerahkan proposal itu karena kita tidak dekat bahkan tidak dikenal oleh yang bersangkutan. Maka disaat itulah kita membutuhkan bantuan orang yang dekat dengan Bupati untuk menyerahkan proposal itu sehingga dalam waktu singkat akan cair.

Kita sebagai insan pendosa, sulit kiranya do'a kita diterima dengan cepat oleh Allah SWT. Maka, di situlah kita membutuhkan sarana (wasilah) agar do'a kita cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Perlu kita ketahui lebih-lebih bagi mereka yang kontra tawassul, bahwa kita bertawassul bukan berarti kita minta pada selain Allah, kita tetap meminta kepada Allah SWT.

Oleh Gus Zama Zaki IPNU, Geger, Bangkalan, Madura. 
Pengurus GERMAJA UNSURI Surabaya
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB