Tradisi dusta wahabi dan para pengikutnya memang sudah mendarah daging. Dan diantara kebohongan mereka tercermin pada sosok Nasirrudin al-Albani, Pendusta Akbar, yang mereka sebut ulama ahli hadist.
- Ketika menyampaikan hadist tentang firasat orang yang beriman (wali, orang shaleh), al-Albani berusaha membohongi umat Islam salah satunya disebut dalam bukunya, "As-silsilah Adl-dlaifah" Jilid 4 hlm: 302. Dalam buku tersebut, Albani menyalahkan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Haitsami, al-Hafizh as-Suyuti, Imam al-Munawi, Abu Fadhal al-Ghimari dan al-Qal'aji. Mereka semua menshahihkan hadist tentang firasat org beriman, wali, orang-orang shalih. Tapi Albani justru mendha'ifkan hadist-hadits tersebut dengan alasan bahwa dalam hadits ada perowi bernama Abdullah ibnu Shalih. Albani menyebut kalau Abdullah ibnu Shalih adalah orang yang memiliki banyak kesalahan dan pelupa. Namun dalam suatu kitabnya yang lain, Albani justru mengatakan Abdullah ibnu Shalih sebagai seorang perawi yang dapat di percaya dan semua hadist yang diriwayatkannya baik.
- Dalam bukunya juga "As-Silsilah Ash-Shahihah" Jilid 3 halaman 481, Albani mengatakan Perawi bernama Qanan ibnu Abdullah aN-Nahmi dapat dipercaya/ tsiqah. Tapi dalam kitabnya "As-Silsilah Ash-Shahihah" jlid 4 halaman 282, Albani berbalik menyebut Qanan ibnu Abdullah aN-Nahmi adalah orang yang lemah atau dhaif.
- Dalam karangan lain, "Irwa al-Ghalil" Jilid 3 halaman 242, Albani juga linglung menempatkan status perowi hadits, dia berkata perowi Maja'ah Az-Zubair adalah orang yang lemah. Namun dalam "As-Silsilah Ash-Shahihah"-nya ia mengatakan orang yang dapat dipercaya.
Nasiruddin Albani |
Ini sudah jadi bukti kacaunya pemikiran Albani. Kelihatan kebodohannya dalam menyembunyikan kebohongan-kebohongan hadits. Dia hanya mengucap berdasarkan hawa nafsu. Kelihatan daya serap dan daya hafalnya lemah. Tidak layak diikuti.
Jaga anak, cucu, keluarga kita jangan sampai terjangkit dari faham sekte wahabi!