Agenda Tersembunyi Annas: Adudomba Anti Syiah
Cari Berita

Advertisement

Agenda Tersembunyi Annas: Adudomba Anti Syiah

Senin, 16 November 2015
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Sejak terbentuknya Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), bulan April 2014 di masjid al-Fajr bandung, provokasi tentang akan meledaknya perseteruan Sunni-Syiah semakin gencar.

Sesudah deklarasi di Bandung, berturut-turut mereka mendeklarasikan cabang-cabangnya di Garut, Tasikmalaya hingga Kalimantan. Mungkin sudah puluhan jumlahnya cabang mereka. ANNAS sendiri dikomandani seorang mantan jenderal dibelakangnya dengan beberapa orang yang menyebut diri mereka ulama. (Baca: ISIS Dibuat Amerika Tapi Anggotanya Muslim)

Satu kejadian pernah terjadi di Bogor, ketika seorang ustad terkenal dengan suara seraknya, berseru “Jihad” akibat ia diserang sekelompok orang tak dikenal yang merasa ter-provokasi oleh spanduk anti Syiah. Sayangnya seruan itu sangat prematur dan tidak terjadi gerakan seperti yang diharapkan. Tetapi itu menjadi sebuah pertanda bahwa kejadian serupa akan diulang ketika mereka sudah matang dengan propaganda-propaganda berupa seminar, pengajian, majelis taklim, spanduk dan lain-lain. Provokasi akan dilakukan seolah-olah mereka mendapat serangan, untuk selanjutnya mereka berdalih membela diri dengan seruan perang.

8 November kemarin di Surakarta, mereka mengeluarkan poin-poin seminar bahwa Syiah siap melakukan kudeta di NKRI. Menurut mereka, Syiah dari lebanon sudah siap sedia di negeri ini untuk menunggu perintah dari Iran untuk melakukan kudeta. Konsep brainwashing mereka terapkan dengan memutar balik fakta bahwa ISIS adalah Syiah, memanfaatkan momentum peringatan pemerintah bahwa ISIS adalah teroris.

Lalu kenapa selain Syiah, mereka juga menggemborkan bangkitnya komunis bersama Syiah dan akan lakukan kudeta di Indonesia? Ini tidak lepas dari keterlibatan Rusia di suriah. Mereka mendoktrin bahwa Rusia itu Komunis, padahal faktanya Presiden Rusia adalah seorang Katolik yang taat. Mereka menyembunyikan data kepada umat bahwa Rusia bukan lagi Uni Sovyet, yang dulu berhaluan komunis.

Pertanyaannya, untuk apa mereka bersusah payah melakukan propaganda ini ?
Jika melihat pola-pola yang sama di Timur-Tengah terutama Libya dan Suriah, isu Sektarian selalu dimainkan untuk satu tujuan yaitu menjatuhkan pemerintahan yang sah. Pola propaganda dilakukan untuk mencuci otak rakyat dan pada saat kebohongan berulang-ulang itu akhirnya diterima sebagai kebenaran, maka mereka akan memulai dengan gerakan mengatas-namakan rakyat.

Fungsi propaganda itu adalah memunculkan gerakan pro dan kontra di tengah rakyat. Sesudah pro dan kontra semakin tajam, lalu dibuatlah peristiwa-peristiwa yang akan melemahkan pemerintah seperti kerusuhan-kerusuhan di beberapa daerah sehingga terkesan negara tidak aman. Selain itu mereka bermain di pelemahan ekonomi, sehingga banyak yang merasa lapar.

Ketika kepercayaan masyarakat yang menurun kepada pemerintah semakin lebar, mereka mulai membenturkan pro dan kontra tersebut. Aparat-aparat pemerintah disusupi supaya terbelah. Berita-berita dibangun simpang siur sehingga banyak yang lemah akal bingung mana yang salah dan yang benar.

Kerusuhan meluas, dan seperti kita tahu di Libya berakhir dengan kejatuhan Muammar Qaddafi, meski di Suriah mereka belum berhasil menjatuhkan Bashar Assad. Jika gerakan rakyat belum berhasil seperti di Suriah, maka mereka akan menyerukan jihad ke internasional sehingga masuklah sipil militan dari berbagai negara untuk membantu menekan. Bashar Assad sendiri di propagandakan sebagai Syiah padahal bukan.

Kembali ke negara kita, pola yang sama mereka terapkan. Membalik fakta melalui berita-berita supaya banyak orang kebingungan, meruncingkan perbedaan agama supaya terjadi kerusuhan, dan kita sudah melihat bagaimana Tolikara dan Singkil berhasil dibakar. Diharapkan situasi ini akan memancing daerah lain untuk membalas dendam.

Mereka memetakan dengan baik situasi di beberapa daerah. Yang mayoritas kristen, di provokasi dengan membakar tempat ibadah muslim dan juga sebaliknya. Untuk daerah seperti Jawa, isu agama tidak selaku di daerah maka di munculkanlah isu mazhab seperti sunni dan Syiah. Jaringan dibangun dulu, untuk kemudian digerakkan sesudah dimunculkan momen yang tepat. Perhatikan, Bogor melarang kegiatan Asyura sedangkan Purwakarta melarang kegiatan anti Syiah. Terus di peruncing.

Investasi untuk membangun kondisi ini sangat mahal, karena melibatkan sumber daya manusia yang banyak dan waktu yang panjang. Tetapi mereka juga tidak memberikan dana secara gratis.
Namanya investasi pasti ada waktu kembalinya. Mereka berharap ketika negara ini rusuh, maka mereka akan menguasai penuh sumber daya alam di Indonesia yang kaya seperti emas di Freeport dan Migas. Mereka juga akan kembali menguasai Petral yang sudah dibubarkan yang selama ini menguntungkan mereka 250 milyar per hari. Belum lagi lahan pangan dan lahan hutan.

Jadi, meskipun isu yang dibangun tentang Sunni-Syiah, ini murni bukan masalah sektarian tetapi imperialisme yang dibangun atas nama Sektarian. Kewaspadaan ini bukan hanya untuk Sunni, untuk Syiah tetapi juga agama lain, karena yang akan diserang adalah keutuhan negara kita. Indonesia akan dipecah-pecah, masing-masing provinsi akan menyatakan merdeka. Ketika pecah, akan lebih mudah mereka menguasai daerah-daerah. Ingat anggota DPRD Riau yang pernah menyatakan akan keluar dari NKRI karena masalah asap?

Bagusnya pemerintah sangat tanggap akan hal ini. Dibangunnya infrastruktur-infrastruktur di luar Jawa menandakan bahwa pengembangan ekonomi akan diratakan di seluruh daerah sehingga tidak terkesan ekonomi terpusat ke Jawa yang membuat iri daerah.

Kita berpacu dengan waktu melawan pemikiran mereka. Indonesia akan menjadi Suriah ke 2 atau tidak, sepenuhnya tergantung kita.

Meski kita tertawa melihat begitu bodohnnya propaganda mereka, seperti Syiah sudah menyiapkan puluhan ribu pedang untuk kudeta atau puluhan ribu Syiah Lebanon sudah masuk Indonesia, tetapi jangan hilang waspada.

“Jangan pernah memandang remeh orang-orang bodoh dalam kelompok besar” kata George Calin. Ketika orang-orang dungu itu terprovokasi, maka mereka akan menjadi api yang membakar kemana-mana, tanpa memandang suku ataupun agama. Sebab mereka seperti Zombie yang tidak berakal dan di remote hanya untuk satu tujuan yaitu menghancurkan. Sudah terasa hambar kopinya? [dutaislam.com/ ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB